Kemenhub Tambah Lima Rute Baru Angkot Feeder LRT Sumsel

Kelima rute baru tersebut melengkapi dua koridor yang sudah ada sebelumnya.

ANTARA/Feny Selly
Petugas mengendarai mobil listrik untuk angkutan Feeder Light Rail Transit (LRT) di halaman Asrama Haji Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (27/8/2022). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen meningkatkan layanan angkutan massal perkotaan melalui tambahan lima rute atau koridor baru angkutan pengumpan (feeder) LRT Sumsel berupa angkutan kota (angkot) atau New Oplet Musi Emas.
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen meningkatkan layanan angkutan massal perkotaan melalui tambahan lima rute atau koridor baru angkutan pengumpan (feeder) LRT Sumsel berupa angkutan kota (angkot) atau New Oplet Musi Emas.

Baca Juga


Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, upaya peningkatan layanan angkutan massal yang dilakukan merupakan wujud nyata implementasi Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum (GNKAU) yang dikampanyekan Kemenhub sejak awal tahun ini.

"Integrasi antarmoda adalah suatu keharusan. Oleh karenanya, hari ini kita tambah lima rute baru angkot feeder untuk menambah minat masyarakat Palembang dan sekitarnya menggunakan LRT," ujar Menhub saat menghadiri kegiatan peluncuran lima koridor baru angkot feeder LRT Sumsel secara daring, Sabtu (10/12/2022).

Menhub menyampaikan, lima rute yang baru ditambahkan antara lain: Stasiun LRT Polresta Palembang-Kompleks OPI, Stasiun LRT RSUD-Sukawinatan, Stasiun LRT Asrama Haji-Talang Betutu, Stasiun LRT DJKA-Terminal Pasar Plaju, serta Kamboja-Bukit Siguntang via Stasiun Demang.

Kelima rute tersebut melengkapi dua koridor yang sudah ada sebelumnya, yaitu Talang Kelapa-Talang Buruk via Stasiun Asrama Haji dan Stasiun Asrama Haji-Sematang Borang via Jalan Noerdin Pandji. Hingga saat ini, jumlah angkot feeder LRT yang melayani di kota Palembang berjumlah 58 unit.

Lebih lanjut Menhub menjelaskan, upaya mengoptimalkan angkutan massal perkotaan membutuhkan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak.Menhub mengapresiasi kolaborasi yang telah dilakukan bersama dengan pemerintah daerah, akademisi, perbankan, dan masyarakat, dalam rangka mengoptimalkan keberadaan LRT Sumsel yang telah dibangun pemerintah.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Universitas Sriwijaya, keberadaan angkot feeder membuat penumpang LRT pada Juli hingga Agustus 2022 naik empat kali lipat dari sebelum adanya layanan feeder. Tercatat, sebelum pandemi Covid-19 pada 2019, rata-rata penumpang LRT Palembang berjumlah 3.800 per hari.

Jumlah tersebut lebih sedikit saat pandemi Covid-19 sebesar 1.200 per hari. Kemudian sejak LRT terhubung dengan feeder, jumlah penumpang LRT Palembang naik hingga melebihi angka sebelum pandemi Covid-19, yaitu 8.500-9.000 penumpang per hari.

"Terima kasih kepada masyarakat Palembang dan sekitarnya, karena penumpang LRT semakin meningkat naik. Ini menunjukkan bahwa komitmen kami dan masyarakat selaras," ujarnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler