Terbuka Terhadap Kritik, Erick Thohir Dinilai Publik Menteri Terbaik
Erick terbukti transparan dalam menerapkan kebijakan dan terbuka akan masukan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Poltracking baru saja merilis survei kepuasan masyarakat terhadap kinerja Menteri, Kamis (8/12/2022). Menteri BUMN Erick Thohir menjadi menteri dengan presentase kepuasan tertinggi kedua atau kinerja terbaik. Pengamat komunikasi Fatimah Ibtisam menilai survei dapat menjadi gambaran pendapat di tengah masyarakat.
Menurut Fatimah salah satu sisi yang membuat kinerja Erick Thohir positif di mata rakyat adalah keterbukaan dan siap dikritik. Erick, kata dia, terbukti transparan dalam menerapkan kebijakan dan terbuka akan masukan masyarakat. Salah satu buktinya adalah soal vaksinasi yang mana pemerintah mendengar aspirasi rakyat agar seluruh program vaksinasi gratis.
“Erick bersama jajaran pemerintah bersikap terbuka, transparan membuka data dan rencana program vaksin, serta mau menerima masukan. Salah satunya mengenai rencana vaksin berbayar yang akhirnya diubah menjadi sepenuhnya gratis,” ujar Fatimah dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/12/2022).
Pengamat asal Universitas Indonesia ini menilai program vaksinasi massal adalah kinerja monumental. Erick yang menjadi ketua pemulihan ekonomi dan kesehatan, kata Fatimah, terbukti mampu menunaikan tugas secara tepat sasaran.
“Sekitar 230 juta penduduk Indonesia merupakan target program vaksinasi Covid-19 yang berjalan sejak tahun 2021. Saat itu, program vaksinasi masih ini tampak sangat sulit bahkan mustahil, apalagi dengan kondisi geografis Indonesia. Banyak komentar pesimistis mengenai program vaksinasi ini. Namun hal ini tak menggoyahkan Erick Thohir beserta segenap satgas Covid-19,” ujarnya.
Tak hanya itu, Erick juga menyiapkan penunjang vaksin, yaitu sistem berbasis teknologi yang menyatukan data masyarakat, kesehatan, serta vaksinasi, yang terintegerasi. “Erick Thohir juga mendorong riset dan penelitian vaksinasi Covid-19, terutama yang dilakukan BUMN yang bergerak di bidang kesehatan,” ujar Fatimah.