Program Transmigrasi Sukses Jadikan 2 Desa di Papua Selatan Jadi Desa Mandiri 

Transmigrasi merupakan program potensia wujudkan desa mandiri

Dok Istimewa
Setibanya di Merauke Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar didampingi Istri Lilik Umi Nasriyah langsung menuju Lapangan Kapsul Waktu untuk mengikuti Rangkaian Puncak HBT dan menyerahkan kunci rumah kepada 17 Kepala Keluarga Transmigran. Hal ini menjadi kado untuk para transmigran dalam rangka Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) ke-72 yang digelar di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Senin (12/12/2022)
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, MERAUKE - Program Transmigrasi di Indonesia selama 72 tahun terakhir berhasil menorehkan berbagai prestasi membanggakan.

Baca Juga


Salah satunya mengentaskan dua eks satuan pemukiman transmigran di Provinsi Papua Selatan menjadi desa maju dan selangkah lagi menjadi desa mandiri. 

"Khusus di Provinsi Papua Selatan ini, sudah ada dua desa eks Satuan Permukiman, yaitu Desa Suka Maju, dan Desa Sota, telah terindeks sebagai Desa Maju, dengan nilai indeks masing-masing 0,75 dan 0,76. Capaian indeks ini menunjukkan bahwa, dua desa ini sebentar lagi akan menjadi Desa Mandiri," kata Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar usai upacara puncak peringatan HBT ke-72 di Lapangan Kapsul Waktu Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan, Senin (12/12/2022). 

Puncak HBT ke-72 digelar di Indonesia ujung Timur sebagai bentuk komitmen pemerintah khususnya Kemendes PDTT untuk melakukan pemerataan pembangunan dari berbagai wilayah. 

Dimeriahkan masyarakat Papua Selatan secara umum khususnya warga transmigrasi, didirikan pula stan berisi hasil produksi transmigran dari berbagai daerah. 

Beberapa di antaranya jamu tradisional dan kuliner khas Wonogiri, Jawa Tengah, Kampung Yaba Maru (Sp9) Distrik Tanah Miring, dan Stand Distrik Muting Kabupaten Merauke Papua Selatan.  

Berkunjung ke stan dan berdialog dengan para transmigran, Menteri yang akrab disapa Gus Halim tersebut juga menyebutkan beberapa hal lain bukti manfaat dari Program Transmigrasi. 

Di antaranya adalah pemerataan pembangunan yang bahkan mengantarkan dua wilayah transmigrasi menjadi Ibu Kota Provinsi baru di Papua. 

"Program Transmigrasi memberikan dukungan positif bagi percepatan kesejahteraan warga masyarakat  pemerataan pembangunan dan mendekatkan pelayanan masyarakat dari pemerintah kepada masyarakat," tegas Gus Halim. 

"Terbukti dengan sejak dimulai transmigrasi sampai hari ini sudah ada 2 provinsi dari daerah transmigrasi, 114 Kabupaten, 454 kecamatan. Artinya bahwa 72 tahun saja sudah bisa mewujudkan pusat pemerintah pada setiap levelnya berbasis transmigrasi," sambungnya. 

Dua Ibu Kota dari kawasan transmigrasi tersebut adalah Merauke untuk Papua Selatan dan Nabire dari Papua Tengah yang diresmikan beberapa bulan lalu. 

Baca juga: Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat

Gus Halim menambahkan agar manfaat-manfaat Program Transmigrasi terus berjalan. Tentu saja perlu juga dilakukan pembaharuan persepsi sehingga pencapaian program ini menjadi semakin luas perkembangannya. 

Dia mengatakan, Presiden jokowi sedang konsentrasi dengan pembangunan IKN dan itu wilayahnya ada di sebagian besar wilayah transmigrasi. 

Ke depan, pemerintah ingin model transmigrasi ditingkatkan jauh spesifik dan baik lagi secara persepsi terhadap transmigrasi harus diubah. 

“Orang berangkat transmigrasi bukan semata-mata untuk menaikkan tarif hidup dari terpuruk menjadi maju tapi memberikan harapan yg sangat bagus bagi menapaki kehidupan yang akan datang," kata mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.    

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler