Film Baru Shenina Cinnamon Cross The Line Gambarkan Perjuangan TKI di Singapura
Shenina Cinnamon juga 'reuni' dengan Chicco Kurniawan di 'Cross The Line'.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepasang kekasih dengan kondisi finansial kurang beruntung berusaha mendapat kehidupan yang lebih baik. Keduanya menjajal peruntungan sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Singapura, namun menghadapi berbagai persoalan yang memengaruhi hubungan mereka.
Kisah itu hadir di film Cross The Line, dengan tokoh utama Maya (Shenina Cinnamon) dan Haris (Chicco Kurniawan). Cross the Line jadi semacam reuni antara Shenina dan Chicco, usai mereka beradu akting di film pemenang penghargaan Penyalin Cahaya.
Cross the Line tayang perdana di festival Jakarta World Cinema Week dan kini sudah bisa diakses secara legal di platform streaming KlikFilm sejak 9 Desember 2022. Sinema besutan KlikFilm Productions itu juga diputar di Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF). "Film ini mendapatkan respons yang positif. Ini tentunya membuat kami senang," ungkap Direktur KlikFilm, Frederica.
Sutradara Cross the Line, Robby Ertanto, mengaku ingin membuat film romansa dengan sudut pandang yang berbeda. Bukan sekadar tentang cinta, tapi juga memiliki makna yang mendalam. "Akhirnya kami dapat ide, menggambarkan anak buah kapal dengan setting di kapal dan pelabuhan," kata Robby lewat pernyataan resminya, dikutip Selasa (13/12/2022).
Aktor Chicco Kurniawan sepakat bahwa film yang dia bintangi bukan cerita cinta biasa. "Tidak hanya menceritakan tentang cinta saja, tapi juga masalah sosial, kenapa sih orang mau menjadi TKI atau TKW, bahkan sampai menggunakan cara ilegal, agar bisa kerja di luar negeri," ujarnya.
Cross the Line menyajikan cerita dengan latar unik yakni kehidupan di pelabuhan dan bilik-bilik kapal. Ujung tombak film ini adalah karakter Maya dan Haris yang berusaha lari dari kondisi susah. Batas antara cinta, benci, dan rindu, dalam hidup mereka sangat tipis.
Daya tarik lain pun datang dari pendatang baru Oni Seroja-Hafiedz yang berperan sebagai muncikari bernama Cici. Film Cross the Line akan membuat pemirsa menyadari bahwa angan dan kenyataan yang kerap tak sejalan dalam hidup merupakan hal lumrah.
Dalam Cross the Line, para tokoh mempermainkan perasaan penonton untuk mencinta, menyesali, lalu memaklumi keputusan hidup mereka. Tak perlu buru-buru menghakimi keputusan orang lain karena belum tentu diri sendiri bisa melakukan hal lebih baik jika ada di posisi sama.