Jelang Tahun Baru Positivity Rate di Bawah 10 Persen

Kurang lebih 44,2 juta orang diprediksi akan bepergian pada masa liburan tahun baru.

ANTARA/ Fakhri Hermansyah
Seorang warga melintasi mural bertemakan Covid-19 di Bekasi, Jawa Barat. Kondisi Covid-19 di Indonesia saat ini mengalami penurunan.
Rep: Fauziah Mursid Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kondisi Covid-19 di Indonesia saat ini mengalami penurunan. Setelah sempat meningkat pada November lalu, Wiku menyebut, per 18 Desember 2022 kasus positif harian Covid-19 hanya 860 penambahan dan positivity rate di bawah 10 persen.

"November awal sampai pertengahan terjadi peningkatan, bahkan satu hari bisa di atas 8.000, tetapi setelah itu menurun. Dan bahkan terakhir kemarin tanggal 18 kasusnya memang rendah 860. Dan positivity rate-nya juga sudah di bawah 10 persen," kata Wiku dalam acara diskusi FMB9 bertajuk 'Kesiapan Infrastruktur dan Protokol Kesehatan Nataru,' Senin (19/12/2022).

Meski relatif membaik, Wiku mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mengendurkan protokol kesehatan. Sebab, berdasarkan pengalaman masa libur Natal dan tahun baru dua tahun terakhir, peningkatan mobilitas masyarakat berdampak pada peningkatan kasus.

Karena itu, dia mengimbau masyarakat menerapkan protokol kesehatan dan juga membekali diri dengan vaksinasi booster. "Kondisi ini tentunya harus dijaga terus, untuk anggota masyarakat yang belum booster segera melakukan booster dan pastikan dalam perjalanan mereka dalam kondisi sehat. Jadi jaga kesehatan itu penting selain vaksinasi booster tentunya," ujarnya.

Untuk capaian vaksinasi di Indonesia, Wiku menyebut vaksinasi booster masih perlu ditingkatkan lagi. Karena itu, dia mengimbau masyarakat yang belum vaksinasi untuk segera mendatangi sentra vaksin yang tersedia.

"Cakupannya sudah relatif baik, tinggi namun untuk booster tetap harus ditingkatkan untuk anggota masyarakat yang belum vaksinasi ketiga atau booster," ujarnya.

Kementerian Perhubungan memprediksi kurang lebih 44,2 juta orang bepergian pada masa liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Sejumlah titik yang diprediksi berpotensi terjadi keramaian antara lain jalan tol, jalan nontol, tempat-tempat wisata, pelabuhan, bandara, stasiun dan terminal.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler