Kiamat Sughra, Tanda Hari Akhir yang Telah Terjadi
Dinamakan demikian, bukan berarti tanda sughra berarti kecil.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengetahui tanda-tanda hari kiamat, menurut Syekh Mahir Ahmad Ash Shufi sangat penting bagi seorang Muslim. Khususnya saat ini yang telah dekat dengan hari akhir, untuk diketahui ilmunya dan diraih maksudnya.
Salah satu periode dalam tanda itu adalah tanda kiamat sughra, yang menurut Syekh Mahir dalam bukunya Tanda-Tanda Kiamat Kecil dan Besar adalah tanda-tanda pertama yang telah muncul dan tidak akan terulang kembali. Misalnya, wafatnya Nabi SAW, terbelahnya bulan, kematian Utsman bin Affan dan berbagai tanda lain yang telah disebutkan Rasulullah.
Dinamakan demikian, bukan berarti tanda sughra berarti kecil, tapi karena tanda-tanda tersebut telah terlewat dari masa kita. Tanda-tanda itu telah terjadi pada masa Rasulullah, masa para shahabat dan masa generasi Islam pertama. Adapun tanda-tanda kiamat sughra adalah sebagai berikut.
Diutusnya Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW diutus sebagai pemberi peringatan, pemberi kabar gembira dan pemberi petunjuk kepada seluruh alam. Allah juga menjadikannya sebagai penutup para Nabi dan Rasul. Menjadikan risalah Islam sebagai penutup risalah yang datang dari langit. Allah berfirman:
ٱلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلْإِسْلَٰمَ دِينًا
Artinya: "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu," (QS. Al Maidah: 3).
Terbelahnya bulan
Terbelahnya bulan merupakan salah satu tanda kiamat sughra. Kejadian ini merupakan mukjizat nyata yang disaksikan banyak orang pada masa Rasulullah. Tapi terbelahnya bulan ini juga dikategorikan sebagai mukjizat nyata yang dijadikan Allah sebagai pertanda dekatnya hari kiamat. Allah berfirman:
ٱقْتَرَبَتِ ٱلسَّاعَةُ وَٱنشَقَّ ٱلْقَمَرُ
وَإِن يَرَوْا۟ ءَايَةً يُعْرِضُوا۟ وَيَقُولُوا۟ سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ
Artinya: "Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus." (QS. Al Qamar: 1-2).
Wafatnya Rasulullah SAW, penaklukan baitul maqdis, dan mewabahnya penyakit mematikan
Nabi Muhammad SAW telah mengategorikan wafatnya beliau sebagai salah satu dari tanda hari kiamat. Beberapa tanda lain seperti penaklukan baitul maqdis dan wabah juga menjadi tandanya. Hal ini dijelaskan dalam sabdanya:
اعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ: مَوْتِي، ثُمَّ فَتْحُ بَيْتِ المَقْدِسِ، ثُمَّ مُوتَانٌ يَأْخُذُ فِيكُمْ كِقِعَاصِ الغَنَمِ، ثُمَّ اسْتِفَاضَةُ المَالِ حَتَّى يُعْطَى الرَّجُلُ مِائَةَ دِينَارٍ فَيَظَلُّ سَاخِطًا، ثُمَّ فِتْنَةٌ لَا يَبْقَى بَيْتٌ مِنَ العَرَبِ إِلَّا دَخَلَتْهُ، ثُمَّ هُدْنَةٌ تَكُونُ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ بَنِي الأَصْفَرِ، فَيَغْدِرُونَ فَيَأْتُونَكُمْ تَحْتَ ثَمَانِينَ غَايَةٍ، تَحْتَ كُلِّ غَايَةٍ اثْنَا عَشَرَ الفًا
Artinya: “Hitunglah enam (tanda) menjelang kiamat, yaitu kematianku, penaklukan Baitul Maqdis, kematian yang menimpa kalian bagai penyakit qu‘ash kambing, keberlimpahan harta, sampai seseorang diberi seratus dinar namun masih marah (merasa kurang), kemunculan fitnah sehingga tidak ada satu pun rumah orang Arab melainkan akan dimasukinya, terjadi perjanjian antara kalian dengan Bani Al Ashfar (Romawi) lalu mereka berkhianat, mereka mengepung kalian di bawah delapan bendera, yang setiap benderanya terdiri atas dua belas ribu pasukan.” (HR. Bukhari).
Wafatnya Umar bin Khattab
Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari, bahwa Umar RA pernah bertanya kepada Hudzaifah mengenai fitnah yang datang bergelombang laksana gelombang samudera. Maka Hudzaifah menjawab, "Wahai Amirul Mukminin, Anda tidak perlu khawatir. Sebab, terdapat pintu yang tertutup rapat antara diri Anda dan fitnah tersebut." Umar bertanya, 'Apakah pintu itu akan dibuka ataukah didobrak?" Hudzaifah menjawab, "(Tidak dibuka) tapi pintu tersebut akan didobrak." Umar berkata, "Kalau begitu, sebaiknya pintu itu tidak ditutup selamanya." Dan yang dimaksud dengan pintu tersebut ialah diri Umar sendiri.
Makna hadits ini ialah, Umar mengetahui bahwa di antara tanda-tanda kiamat ialah merebaknya fitnah seperti malam yang gelap gulita. Karena itu, dia bertanya kepada Hudzaifah bin Al-Yaman karena kedekatannya dengan Rasulullah serta banyaknya hadits beliau yang ia hafal agar sudi kiranya menjelaskan mengenai fitnah ini kepadanya. Maka Hudzaifah menjawab, "Jangan khawatir wahai Umar, sebab fitnah-fitnah tersebut hanya akan terjadi sesudah kau wafat (terbunuh).
Terhapusnya jizyah dan pajak
Hal ini juga menjadi salah satu tanda kiamat sughra yang telah terjadi dan dampaknya terlihat saat ini. Setelah menguatnya kekuatan musuh dan berhasilnya mereka dalam menahan serangan kaum muslimin, bahkan beralih menyerang balik.
Yang nampak jelas pada kondisi ini ialah terhapusnya jizyah dan pajak yang disebabkan lemahnya negara Islam dalam melindungi tanah air dan ahlu dzimmah yang hidup di dalamnya. Di samping itu, tiada lagi pihak-pihak yang membayar pajak kepada mereka.
Nabi bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه ، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «مَنعت العراق دِرْهَمِها وقِفِّيزها، ومنعت الشام مُدْيها ودينارها، ومنعت مصر إردَبَّها ودينارها، وعُدتم مِن حيث بَدَأتُم، وعُدتم من حيث بدأتم، وعُدتم من حيث بدأتم» شَهِد على ذلك لحم أبي هريرة ودمه.
[صحيح] - [رواه مسلم]
Artinya: Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Iraq akan menahan dirham dan takaran makanannya, Syam akan menahan takaran makanan dan dinarnya, Mesir akan menahan takaran makanan dan dinarnya. Kalian akan kembali seperti keadaan awal mula, kalian akan kembali seperti keadaan awal mula, dan kalian akan kembali seperti keadaan awal mula. Abu Hurairah bersaksi atas hal itu." (HR. Muslim).
Selain tanda-tanda di atas, Syekh Mahir Ahmad Ash Shufi juga menyebutkan berbagai tanda lain dalam kiamat sughra, yakni terbunuhnya Utsman bin Affan, tragedi perang jamal, tragedi perang shiffin, fitnah khawarij dan perang nahwawan, penyerahan kekuasaan dari Hasam kepada Muawiyah, fitnah Tatar dan serangan Turki, munculnya para dajjal yang mengaku Nabi, penaklukan Madain ibu kota Persi, situasi jalan-jalan yang aman hingga harta yang melimpah.