Menhub Ajak UEA dan Qatar Tambah Investasi di Indonesia
Menhub ingin UEA dan Qatar investasi sektor perhubungan laut dan udara
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak negara Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar untuk meluaskan kerja sama dan menambah investasinya di Indonesia, khususnya di sektor perhubungan laut dan udara.
Menhub dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (20/12) menyampaikan telah bertemu dengan CEO Dubai Port (DP) World Sultan Ahmed bin Sulayem membahas peningkatan konektivitas, daya saing logistik, membuka banyak lapangan kerja, maupun menumbuhkan titik ekonomi baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Sejumlah proyek yang kami tawarkan menggunakan skema pendanaan kreatif non APBN melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha atau KBPU," ujar Menhub.
Ia menjelaskan, DP World adalah perusahaan logistik multinasional yang berbasis di Dubai, UAE, yang bergerak di bidang pengoperasian logistik kargo, operasi terminal pelabuhan, layanan maritim dan zona perdagangan bebas.
Saat ini DP World bersama Indonesia Investment Authority (INA) sedang penjajakan untuk berpartisipasi dalam pengembangan dan pengoperasian Pelabuhan Belawan bersama Pelindo, dan pembangunan peti kemas internasional dan kawasan industri logistik di Gresik, Jawa Timur, bekerjasama dengan swasta nasional (PT Maspion).
Menhub mengungkapkan, dengan pengalaman yang dimiliki DP World di bidang kepelabuhanan, akan berdampak baik bagi peningkatan daya saing pelabuhan di Indonesia. "Indonesia sedang berupaya meningkatkan daya saing logistik melalui pengembangan pelabuhan. Jika DP World bisa bekerja sama, saya yakin kita akan memiliki pelabuhan yang cerdas, ramah lingkungan, lebih efisien dan kompetitif," katanya.
Usai pertemuan, Menhub mengunjungi Dubai Marina City, sebuah kawasan perkotaan dengan gedung-gedung bertingkat dan memiliki pelabuhan yacht (kapal pesiar) dan Pelabuhan Jebel Ali yang merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di Timur Tengah.
Sementara itu, di Doha Qatar, Menhub bertemu dengan CEO Qatar Airways Akbar Al Baker dan CEO Qatar Investment Authority Mansoor Ebrahim Al-Mahmoud.
Kepada Qatar Airways, Menhub menawarkan sejumlah kerja sama di bidang penerbangan, dimana kerja sama bilateral kedua negara di bidang penerbangan sudah terjalin sejak 2017, dan telah diratifikasi dengan Peraturan Presiden (Perpres) pada September 2020.
Beberapa hal yang ditawarkan yaitu Menhub mengusulkan peningkatan frekuensi penerbangan Qatar Airways ke Indonesia dan juga menambah destinasi penerbangan ke Indonesia.
Berdasarkan perjanjian hubungan udara kedua negara, Indonesia membuka sejumlah bandara untuk melayani penerbangan dari Qatar yaitu: Jakarta, Bali, Surabaya, Medan, Batam, dan Manado.
Namun saat ini, baru ada dua rute penerbangan yang diterbangi Qatar Airways yaitu ke Jakarta dan Bali. Qatar Airways berencana menambah 7 (tujuh) penerbangan per minggu pada tahun depan.
Di masa penerbangan winter 2022, Qatar Airways melayani penerbangan dari Doha ke Jakarta PP dengan frekuensi penerbangan 21 kali per minggu dan dari Doha ke Bali PP dengan frekuensi 14 frekuensi per pekan.
Sebelum pandemi, frekuensi penerbangan Doha ke Jakarta masih sama yaitu 21 kali per minggu dan dari Doha ke Bali mencapai 21 kali per pekan.
Selanjutnya, dengan Qatar Investment Authority, sebuah lembaga investasi terbesar di dunia, Menhub mendorong dilakukannya peningkatan kerja sama di sektor transportasi.
Sejumlah proyek infrastruktur transportasi yang ditawarkan untuk dikerjasamakan melalui KPBU yaitu: pengembangan infrastruktur transportasi yang mendukung sektor pariwisata khususnya di destinasi super prioritas.