Kerusakan Akibat Pendukung Teroris PKK di Paris Masih Terlihat
Pendukung PKK berkumpul di kawasan mereka melakukan aksi kekerasan dan bentrok
REPUBLIKA.CO.ID., PARIS -- Setelah satu pekan, kerusakan yang ditimbulkan oleh kelompok teroris PKK di Paris masih terlihat.
Jumat (23/12/2022) lalu, seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di Jalan Enghien yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan sebanyak tiga orang terluka, setelahnya pendukung PKK berkumpul di daerah tersebut.
Dalam protes berikutnya pada Jumat dan Sabtu, mereka melakukan tindakan kekerasan dan bentrok dengan polisi, sebanyak 31 orang terluka. Polisi mengamankan 11 orang.
Pendukung kelompok teroris merusak toko, apotek, restoran, dan klinik hewan, dengan tanda-tanda kekerasan masih terlihat jelas. Trotoar yang rusak akibat pembantaian masih belum diperbaiki.
Pintu kaca toko roti lokal rusak, dan pemilik toko lainnya memasang tanda bertuliskan, "Jangan bersandar di jendela toko, itu rusak."
Huruf PKK/YPG dan nama panggilan pemimpinnya Apo juga ditulis dengan grafiti.
Marine, yang bekerja di sebuah biro perjalanan, mengatakan dia belum pernah melihat hampir semua toko di jalan mengalami kerusakan sebelumnya.
Rekan kerjanya Corinne menekankan betapa hebatnya kerusakan itu, dan ia menambahkan "Jendela toko kami rusak untuk pertama kalinya dalam 10 tahun."
Yael, seorang pegawai spa, menyaksikan langsung kericuhan para pendukung kelompok teroris itu.
“Itu sangat kejam. Klien kami membatalkan janji karena tidak ada yang bisa sampai ke sini tanpa menghirup gas air mata. Tempat sampah dibakar, ada suara keras,” ujar Yael.
“Orang-orang memecahkan banyak hal. Itu mengejutkan. Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku aku melihat sesuatu seperti ini. Kami tidak tahu bagaimana ini akan berakhir."
Alexis, seorang pemilik toko yang harus memperbaiki jendela tokonya, mengatakan perbaikan itu akan menghabiskan biaya penjualan sehari penuh.
PKK terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan AS, dan bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi. YPG adalah cabang teroris PKK di Suriah.
Meskipun secara resmi diakui sebagai kelompok teror, kekerasan minggu lalu menyoroti bagaimana PKK secara terbuka mempertahankan pijakannya yang berbahaya di Eropa.