Kasus Covid Melonjak, Desa di China Berlomba Perkuat Fasilitas Medis
Pakar memprediksi China akan menghadapi jutaan kasus baru Covid-19 setiap harinya.
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Wilayah perdesaan di China berlomba untuk memperkuat fasilitas medis mereka. Hal itu dilakukan di tengah lonjakan kasus baru Covid-19 di Negeri Tirai Bambu.
China Daily dalam laporannya pada Kamis (29/12/2022) mengungkapkan, pedesaan di seluruh China meningkatkan kapasitas medisnya masing-masing. Mereka hendak memastikan memiliki ketersediaan peralatan penunjang perawatan dan tempat tidur untuk perawatan intensif.
China Daily menyebut, rumah sakit di bagian Mongolia Dalam sedang membuka tender untuk kontrak pembangunan bangsal menjadi unit perawatan intensif. Rumah sakit menyediakan dana sebesar 1,9 juta yuan. Terdapat lebih dari 100 ribu orang yang tinggal di daerah tersebut.
Rumah Sakit Pusat Kabupaten Liancheng di provinsi Fujian timur juga sedang membuka tender untuk pengadaan ambulans dan peralatan medis, mulai dari mesin pernapasan hingga monitor elektrokardiogram. Sebuah rumah sakit di daerah Huailai, di provinsi Hebei, juga menyampaikan tengah membutuhkan peralatan untuk bangsal daruratnya.
China diperkirakan akan mengalami perlambatan produksi pabrik dan konsumsi domestik dalam waktu dekat. Hal itu karena pekerja dan pembeli jatuh sakit. Namun produksi dan konsumsi diperkirakan akan bangkit kembali tahun depan setelah gelombang Covid-19 mereda.
Awal bulan ini, China telah melonggarkan kebijakan nol-Covid yang menempatkan ratusan juta warganya di bawah penguncian atau lockdown tanpa henti selama tiga tahun terakhir. Namun, pascapelonggaran, kasus baru Covid-19 di sana kembali melonjak. Banyak lansia yang belum divaksinasi dilaporkan meninggal.
Sejumlah pakar kesehatan internasional memprediksi, China akan menghadapi jutaan kasus baru Covid-19 setiap harinya. Jika prediksi itu akurat, China tentu harus memperkuat sistem perawatan kesehatannya.
Awal pekan ini, Presiden China Xi Jinping mengatakan, proses pengendalian Covid-19 di negaranya menghadapi tugas baru. Itu merupakan pernyataan pertama Xi terkait penanganan pandemi sejak Negeri Tirai Bambu melonggarkan kebijakan nol-Covid awal bulan ini.
“Saat ini, pencegahan dan pengendalian Covid-19 di China menghadapi situasi baru dan tugas baru,” kata Xi dalam sebuah pengarahan, Senin (26/12), dilaporkan China Central Television (CCTV).
Dia mendesak para pejabat di pemerintahannya untuk bisa melindungi kehidupan warga. “Kita harus meluncurkan kampanye kesehatan patriotik dengan cara yang lebih tepat sasaran. Perkuat garis pertahanan komunitas untuk pencegahan dan pengendalian epidemi, serta lindungi kehidupan, keselamatan, dan kesehatan masyarakat secara efektif,” ucapnya.