SAR Siagakan Helikopter di Pelabuhan Bakauheni
Helikopter ini untuk memantau aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni.
REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN -- Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Lampung didukung oleh Basarnas Pusat menyiagakan satu unit helikopter dolphin 3606 untuk melakukan pemantauan arus balik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah, di Lampung Selatan, Senin (2/1/2023), mengatakan pihaknya telah menyiapkan satu unit helikopter untuk memantau aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni.
"Yakni, hari ini karena memang kami prediksikan puncak arus balik dari Sumatera ke Pulau Jawa hari ini, sehingga kami siagakan satu unit helikopter untuk memantau aktivitas penyeberangan Bakauheni menuju Merak," kata Deden.
Dia juga mengatakan, dari hasil pantauan, belum ada peningkatan yang signifikan terkait arus balik Tahun Baru 2023. "Dari hasil pantauan pagi hari tadi, belum ada kenaikan yang signifikan, ini masih normal dan mudah-mudahan hari ini tidak terjadi penumpukan," kata dia lagi.
Pihaknya telah menyiapkan posko dari tanggal 19 Desember 2022 dan menyiagakan 15 personel. "Jadi dari tanggal 19 Desember 2022 kami sudah menyiapkan posko di sini, sekitar 15 personel kami tempatkan di sini dan peralatan-peralatan yang ada di kantor wilayah kami semua kami fokuskan di sini," ujarnya pula.
Pihaknya mengatakan, karena memang akses atau pintu gerbangnya ada di Bakauheni, sehingga semua personel dan material yang dimiliki dan peralatan yang canggih untuk melaksanakan proses-proses evakuasi pencarian, terutama yang di laut. Pihaknya juga telah mempersiapkan personel di Bakauheni.
"Ya jadi personel, sudah kami standby-kan. Kemudian untuk peralatan juga sudah kami standby-kan. Mulai dari Rigid Inflatable Boat (RIB), kapal penyelamatan dan saat ini kami didukung juga oleh satu unit helikopter," ujarnya.
Pihaknya mengImbau bagi seluruh pengguna jasa penyeberangan Bakauheni-Merak untuk mengikuti aturan dan kaidah yang ada."Di atas kapal ikuti apa yang menjadi instruksi dari aparat terkait di atas kapal, kemudian monitor masalah perubahan cuaca sesuai dengan informasi BMKG," katanya.