Ketua PBNU: Kita Sediakan Banser untuk Bantu Pemilu 2024

KPU berharap banser bisa ditugaskan mengamankan pelaksanaan Pemilu 2024.

Republika/Wihdan Hidayat
Anggota Banser usai mengikuti Apel Siaga GP Ansor dan Banser DIY di Alun-alun Selatan Yogyakarta, Ahad (23/10/2022). Sekitar lima ribu anggota Ansor dan Banser mengikuti apel siaga ini. Pada apel ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum PP GP Ansor sekaligus Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Rep: Febryan A Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan KPU membahas sejumlah rencana kerja dalam pertemuan kedua pihak di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (4/1/2023). Salah satunya kerja pengerahan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU untuk membantu penyelenggaraan Pemilu 2024.

"Termasuk apabila KPU butuh Banser, ya nanti kita sediakan," kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam konferensi pers usai pertemuan tertutup itu.

Menurut Gus Yahya, rencana kerja sama pengerahan anggota Banser itu sangat mungkin dilakukan. Dia pun menyampaikan guyonan bahwa PBNU sudah menyumbangkan satu anggota Banser untuk menjadi komisioner KPU.

Ketua KPU Hasyim Asy'ari diketahui merupakan eks Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Kasatkorcab) Banser Jawa Tengah. "Karena kita toh sudah menyumbangkan satu Banser untuk jadi komisioner. Nanti kita bisa sumbangkan banser-banser yang lain untuk kebutuhan yang ada," kata Gus Yahya, disambut gelak tawa para komisioner KPU RI.

Kendati begitu, Gus Yahya menyebut bahwa PBNU akan lebih fokus dalam kerja sama terkait pendidikan politik warga. Sementara itu, Hasyim menyebut anggota Banser sangat mungkin ditugaskan untuk ikut mengamankan pelaksanaan Pemilu 2024. "Yang penting pemilunya damai, aman, kan begitu," ujarnya.

Agenda silaturahim ini dihadiri oleh Hasyim Asy'ari dan empat komisioner KPU RI lainnya. Adapun Gus Yahya menyambut kehadiran mereka bersama dengan Ketua PBNU Amin Said Husni. Kunjungan pimpinan KPU ke PBNU ini dilakukan setelah sehari sebelumnya mereka bertemu Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler