Hasyim: Ketua KPU Dituduh Mengintimi, Ketua Divisi Mengintimidasi

Sejumlah komisioner KPU dilaporkan ke DKPP.

Republika/Prayogi
Ketua KPU Hasyim Asyari bersiap melakukan pertemuan dengan pimpinan muhammadiyah di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Pertemuan silaturahhim tersebut berlangsung secara tertutup. Republika/Prayogi.
Rep: Febryan A Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua KPU Hasyim Asy'ari berkelakar soal pihaknya banyak diadukan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Dia menyoroti aduan soal dugaan dirinya melakukan pelecehan seksual dan dugaan komisioner Idham Holik melakukan intimidasi.

Kelakar itu Hasyim sampaikan saat membuka Rapat Koordinasi KPU RI dengan KPU provinsi di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (5/1/2023). Mengawali sambutannya, Hasyim menyapa perwakilan KPU provinsi yang hadir dengan menanyakan apakah mereka semua dalam kondisi sehat.

Lalu Hasyim menjelaskan mengapa dirinya menanyakan kondisi kesehatan mereka. Hasyim mengaku takut perkataannya disalahpahami seperti ucapan Idham Holik.

"Kita ini kalau mau menyapa saja sekarang harus hati-hati, saya bertanya sehat semua? Nanti khawatir kayak Mas Idham, nanti kalau sakit harus dibawa ke mana?" kata Hasyim dan disambut gelak tawa hadirin.

Untuk diketahui, Koordinator Divisi Teknis KPU RI Idham Holik sebelumnya diduga mengintimidasi anggota KPU daerah ketika berkata 'kalau tidak bisa tegak lurus, saya masukkan rumah sakit' dalam agenda konsolidasi nasional pada Desember lalu.

Hasyim mengatakan, potongan kalimat itu berujung dengan diadukannya Idham ke DKPP. "Ampun, aduh. Kita ini harus hati-hati banget pilihan kata itu. Sekadar bertanya saja dikira mengintimidasi," kata Hasyim.

"Ketuanya dituduh mengintimi, Ketua Divisi Teknis-nya mengintimidasi, Sekjennya eksekusi intimidasi. Kata dasarnya intim," imbuh Hasyim, disambut tawa semua hadirin.

Ketua yang dimaksud Hasyim adalah dirinya sendiri. Hasyim diadukan ke DKPP oleh Hasnaeni Moein lewat kuasa hukumnya, Farhat Abbas pada Kamis (22/12/2022). Farhat mengeklaim bahwa Hasyim telah melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap Hasnaeni dengan iming-iming bakal meloloskan partainya sebagai peserta Pemilu 2024.

Hasnaeni merupakan Ketua Umum Partai Republik Satu, partai yang sudah dinyatakan gagal lolos Pemilu 2024. Perempuan berjuluk Wanita Emas itu kini sedang ditahan sebagai tersangka penyelewengan penggunaan dana PT Waskita Beton Precast.

Hasyim hingga kini belum memberikan bantahan secara gamblang soal tudingan dirinya melakukan pelecehan seksual terhadap Hasnaeni. Dia hanya mengatakan siap memberikan jawaban dan penjelasan atas tudingan itu dalam sidang DKPP.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler