Jetstar Mendarat Darurat karena Ancaman Bom di Jepang
Lima orang menderita luka ringan saat dievakuasi dari pesawat Jetstar.
REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Maskapai penerbangan Jetstar melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Chubu Centrair di Jepang tengah pada Sabtu (7/1/2023) karena ancaman bom. Landasan pacu di bandara ditutup ketika Jetstar yang terbang dari bandara Narita dekat Tokyo, mendarat darurat pada pukul 07.41 pagi waktu setempat.
Seorang pejabat di kepolisian bandara Chubu mengatakan, lima orang menderita luka ringan saat dievakuasi dari pesawat. Polisi kemudian melakukan pemeriksaan dan penggeledahan di kabin serta bagasi. Polisi tidak menemukan bahan peledak atau benda mencurigakan lainnya.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (7/1/2023), juru bicara Jetstar Airways mengatakan, pesawat kembali terbang pada pukul 12.15 siang waktu setempat setelah dipastikan aman. Pesawat tersebut mengangkut 136 penumpang dan 6 awak.
Juru bicara itu mengatakan, penerbangan dialihkan ke bandara Chubu, di pusat industri Jepang di Prefektur Aichi. Penumpang turun melalui perosotan darurat.
"Jetstar Jepang bekerja sama dengan bandara Chubu dan otoritas lokal untuk menyelidiki situasi tersebut," kata pernyataan Jetstar Airways, yang menolak berkomentar lebih lanjut.
NHK mengatakan, bandara Narita menerima telepon internasional dari Jerman dengan suara seorang pada pagi buta. Pria berbicara dalam bahasa Inggris dan mengatakan, ada bom plastik seberat 100 kilogram berada di kompartemen kargo pesawat Jetstar. Seorang juru bicara Narita mengatakan telah ada panggilan ancaman bom untuk penerbangan tersebut tetapi detailnya tidak jelas.
Karena penutupan landasan pacu, beberapa penerbangan ke dan dari bandara Chubu dibatalkan atau ditunda. Sementara terminal keberangkatan untuk penerbangan domestik dipadati penumpang yang meminta pengembalian tiket boarding pass dan dialihkan ke penerbangan lain.