Incar Pasar Eropa, Jokowi Minta Bentuk Tim Percepat IEU-CEPA

Jokowi memerintahkan jajarannya untuk membentuk gugus tugas IEU-CEPA.

AP/Geert Vanden Wijngaert
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen (kanan) berbicara dengan Presiden Joko Widodo pada sesi pembukaan KTT UE-ASEAN di Brussel, Rabu, 14 Desember 2022. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya untuk membentuk gugus tugas guna mempercepat perundingan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif antara Indonesia dengan Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA).
Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya membentuk gugus tugas guna mempercepat perundingan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif antara Indonesia dengan Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA).

Baca Juga


Menurut Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas tentang ekspor dan investasi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/1/2023).

"Dengan Uni Eropa kita diharapkan menyelesaikan CEPA, Presiden (Joko Widodo) minta segera dibuatkan task force (gugus tugas) agar bisa segera ditandatangani tahun ini," kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangan pers selepas rapat.

Airlangga menyampaikan, Presiden Jokowi juga sudah berkomunikasi langsung dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz yang diharapkan dapat memuluskan proses perundingan IEU-CEPA.

Selain itu, kata dia, Indonesia akan menjadi negara mitra tuan rumah Hannover Messe 2023, pameran industri internasional tahunan yang biasanya digelar pada musim semi di Jerman. Peranan itu diharapkan pula dapat membantu proses perundingan IEU-CEPA.

Airlangga menegaskan, IEU-CEPA sangat penting dalam upaya meningkatkan perdagangan Indonesia-Uni Eropa.

"Beberapa komoditas kita, terutama TPT (Tekstil dan Produk Tekstil) masih terkena bea masuk 10-12 persen, sedangkan Vietnam dan Bangladesh nol persen. Jadi (IEU-CEPA) ini menjadi prioritas pemerintah," ujar Airlangga.

Berdasarkan capaian nilai perdagangan per November 2022, ia mengatakan, Uni Eropa menyumbang 19,6 miliar dolar AS dari total ekspor Indonesia.

Inisiatif IEU-CEPA diluncurkan sejak 18 Juli 2016 dan melakoni sedikitnya 12 putaran perundingan yang terakhir kali dilakukan Desember 2022. Perundingan putaran ke-12 ditandai keberhasilan penyelesaian secara substansi pengaturan jasa keuangan di bawah kerangka perdagangan jasa.

Selain itu, Indonesia dan Uni Eropa mencapai kemajuan dalam pembahasan berbagai isu, terutama di bidang ketentuan asal barang dan hambatan teknis perdagangan pada putaran ke-12 IEU-CEPA.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler