Pemerintah Targetkan Produksi Baterai Mobil Listrik pada 2024

Produksi mulai semester pertama 2024 di ekosistem yang dibangun oleh LG di Karawang

Republika/Prayogi
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (8/12/2022). Rapat kerja tersebut membahas mengenai naskah Rancangan Undang-Undang tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU PPSK). Republika/Prayogi
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah terus melanjutkan pembangunan ekosistem baterai mobil di Tanah Air. Ditargetkan, produksi baterai kendaraan listrik sudah berjalan pada semester pertama 2024 yang akan dibangun oleh LG di Karawang.

"Tadi kita sudah membuat beberapa formulasi bahwa pembangunan ekosistem baterai mobil terus berjalan dan direncanakan tahun 2024 produksi kita sudah mulai berjalan, di semester pertama 2024 yang dibangun oleh LG di Karawang," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, usai rapat terbatas tentang ekosistem pembangunan kendaraan listrik, Jumat (13/1/2023).

Selain itu, ekosistem dari hulu ke hilir antara Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL) dan juga LG sudah mulai dibangun pada tahun ini. Karena itu, ke depannya pemerintah akan melakukan pembatasan terhadap pembangunan smelter yang tidak berorientasi pada green energy.

"Ini sebagai bentuk dari kepedulian pemerintah dalam melakukan penataan terhadap pembangunan produk yang berorientasi pada green energy dan green industry," jelasnya.

Lebih lanjut, pemerintah juga tengah mengatur formulasi sweetener atau insentif terkait model apa yang paling pantas dan kompetitif untuk dibangun guna mendukung ekosistem kendaraan listrik. Bahlil mengatakan, pembangunan ekosistem kendaraan listrik ini untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

"Karena hari ini kita tahu beberapa negara lain seperti Thailand itu banyak sekali memberikan sweetener yang kemudian merangsang untuk industrinya dibangun dalam negara mereka dan Indonesia tidak boleh kalah," ujar Bahlil.

Menurut dia, Indonesia memiliki pasar yang besar sehingga diharapkan agar pasar Indonesia tidak dimasuki oleh produk-produk asing. Selain itu, pemerintah juga melakukan penetrasi ke pasar ekspor.

"Ini mungkin yang perlu saya sampaikan terkait dengan hal itu BUMN juga tadi disampaikan untuk melakukan penyiapan infrastruktur yang lain," jelasnya.




Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler