Bisnis Perbankan Syariah Diproyeksi Tumbuh Pesat pada 2023
Bisnis perbankan syariah di tahun ini diperkirakan berada di atas rata-rata nasional.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Office of Chief Economist BSI merilis BSI Sharia Outlook 2023. Dalam proyeksi tersebut, pertumbuhan bisnis perbankan syariah di tahun ini diperkirakan berada di atas rata-rata perbankan nasional.
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah diperkirakan tumbuh 11,46 persen year on year (yoy). Angka tersebut lebih tinggi dari DPK perbankan nasional yang diproyeksi tumbuh 9,6 persen yoy.
"Penyaluran pembiayaan perbankan syariah diperkirakan tumbuh 9,31 persen YoY atau lebih tinggi dibandingkan proyeksi pertumbuhan kredit perbankan nasional sebesar 8,18 persen YoY," menurut BSI Sharia Outlook 2023.
Ekosistem ekonomi syariah disebut akan menjadi menjadi peluang perbankan syariah dalam percepatan akselerasi fungsi bisnis dan sosial guna menciptakan pemerataan ekonomi dan ketahanan nasional.
Selain potensi bisnis yang besar, pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah juga mendukung agenda pembangunan nasional dan sustainabilitas global.
Sepanjang 2022, pengembangan industri halal nasional menjadi salah satu strategi pemerintah dalam memperkuat pemulihan ekonomi nasional. Pada 2023, pengembangan ini akan berlanjut bahkan lebih diakselerasi, sejalan dengan rencana pemerintah menargetkan Indonesia sebagai Pusat Produsen Halal Dunia pada 2024.
Berdasarkan sektor Halal Value Chain, pembiayaan BSI untuk subsektor halal khususnya makanan & minuman, fesyen, serta farmasi & kosmetik mencapai Rp 17,44 triliun pada Desember 2022, atau sebesar 9,17 persen dari total pembiayaan.
Pembiayaan sektor halal tersebut tumbuh 12,37 persen yoy. Ke depan porsi dan nominal pembiayaan halal akan terus ditingkatkan.
Pertumbuhan perbankan syariah juga akan didukung penerimaan ZIS di Indonesia yang diproyeksi meningkat pada 2023. Hingga 2020, total penerimaan zakat nasional hanya sebesar Rp 12,73 triliun, meningkat 24,44 persen dari dari tahun sebelumnya.
Pada 2021, penerimaan zakat yang dicatat Baznas meningkat 25,76 persen atau menjadi Rp 16,01 triliun. Dengan tetap tumbuhnya penerimaan zakat di tengah pandemi, BSI Institute memproyeksikan zakat di 2023 dapat tumbuh double digit di angka 28,40 persen atau mencapai Rp 26,12 triliun.