Ada Joki Rekrutmen BUMN, Erick Thohir: Saya Blacklist Mereka!

Erick meminta peserta ujian rekrutmen BUMN sebaiknya jujur dan amanah sejak awal.

CSA Awards 2022
Menteri BUMN Erick Thohir. Menteri BUMN Erick Thohir memerintahkan untuk memasukka ke daftar hitam atau blacklist mereka yang terlibat dalam kasus perjokian rekrutmen BUMN.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir memerintahkan untuk memasukkan ke daftar hitam atau blacklist mereka yang terlibat dalam kasus perjokian rekrutmen BUMN.

Baca Juga


Erick menegaskan segala bentuk praktik kecurangan yang terjadi dalam proses Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) akan ditindak tegas. Karena hal itu sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai AKHLAK yang menjadi nilai inti Kementerian BUMN.

"Saya menerima laporan ada sejumlah peserta yang melakukan kecurangan saat mengerjakan soal ujian. Tentu ini perbuatan tidak terpuji, saya minta mereka yang terbukti curang berdasarkan tangkapan sistem teknologi digital Kementerian BUMN untuk ditindak tegas," ujar Erick dalam keterangannya di Jakarta, Senin (16/1/2023). 

Dia telah menerima laporan dari Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata, bahwa ada sejumlah peserta yang tertangkap oleh sistem melakukan kecurangan itu. Bahkan Erick mendapat laporan adanya indikasi perjokian dalam praktik ujian tersebut.

"Saya minta kepada Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi untuk melakukan investigasi secara saksama. Jika terbukti tindakan itu melanggar hukum, maka jangan segan melaporkannya ke penegak hukum. Jika terbukti bersalah, yang bersangkutan akan kami blacklist di BUMN," ujarnya.

Para peserta ujian rekrutmen yang umumnya generasi muda itu sebaiknya menanamkan sikap jujur dan amanah sejak awal. Praktik curang adalah benih sikap yang buruk dan tidak sejalan dengan nilai agama dan budaya, serta juga merusak pembangunan karakter bangsa.

"Kita menghadapi tantangan global yang membutuhkan generasi muda yang mau bekerja keras serta dipandu etika kejujuran sebagai dasar sikap profesionalisme. Mereka yang curang sudah gagal di tahap paling awal. Semoga mereka tidak mengulangi lagi perbuatannya kelak di mana pun juga," ujar Erick.

Sementara itu, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata mengatakan telah menerima laporan aktivitas perjokian dalam sebuah grup aplikasi pesan singkat berkedok bimbingan belajar. Berdasarkan penyelidikan, pihaknya mengidentifikasi 39 nama yang tergabung dalam grup tersebut otomatis seluruhnya gugur.

"Bukan hanya digugurkan tapi juga kami blacklist agar ke depannya tidak dapat mengikuti seluruh program lainnya yang dilakukan Kementerian BUMN dan BUMN," ujar Tedi.

Bentuk kecurangan lain yang ditemukan sistem di luar aktivitas di atas juga akan mendapatkan sanksi serupa, otomatis gugur, dan masuk daftar hitam. Tedi menyampaikan, dari awal RBB dilengkapi sistem proctoring atau pengawasan yang dapat mendeteksi aktivitas kecurangan yang dilakukan peserta saat mengerjakan tes RBB secara daring.

"Selain kasus perjokian yang sedang ramai diperbincangkan, kami juga menekankan bahwa sejak awal sistem dapat mendeteksi kecurangan secara otomatis ketika peserta sedang mengerjakan tes. Semisal di layar ada dua orang, melakukan tangkapan layar, menggunakan multi-tab, hingga gerak-gerik mencurigakan semuanya terdeteksi oleh sistem," ungkap Tedi.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler