Menang Dramatis Atas Tottenham, Pep Guardiola Merasa City Beruntung

Man City tertinggal lebih dulu 0-2 sebelum menang 4-2 atas Tottenham.

AP Photo/Alastair Grant
Pelatih Manchester City Pep Guardiola
Rep: Frederikus Bata Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester City meraih kemenangan dramatis atas Tottenham Hotspur dalam lanjutan Liga Primer Inggris musim 2022/23. City unggul 4-2 atas Spurs di Stadion Etihad, Manchester, Jumat (20/1/2023) dini hari WIB.

Baca Juga


Tuan rumah tertinggal 0-2 terlebih dahulu pada babak pertama. Setelah turun minum, City berhasil membalikkan keadaan.

Meski menang, pelatih the Citizens, Pep Guardiola tak sepenuhnya puas. Ia menyoroti gairah dan semangat bersaing anak asuhnya. Terkait hal itu, menurutnya, tidak berada di level ideal meski baru saja bangkit dari ketertinggalan.

"Hari ini kami beruntung, tetapi jika kami tidak cepat berubah, cepat atau lambat kami akan kehilangan poin lagi," kata Guardiola, dikutip dari laman Standard.

Ia merasa pasukannya kehilangan semangat, percikan api, dan keinginan untuk menang, sejak menit pertama. Keadaan ini berdampak pada reaksi penggemar. Sepanjang 45 menit awal, pendukung City balik mencemooh idola mereka. 

"Mereka mencemooh kami karena kami kalah, bukan karena kami bermain buruk," ujar Guardiola.

Ia belum bisa menyimpulkan penyebab penurunan gairah dalam timnya. Lagi pula, ini masih asumsinya. Pep menduga, keberhasilan mereka merajai liga empat kali dalam lima musim terakhir, membuat Ilkau Gundogan dan rekan-rekan terlena.

Man City...

Man City harus konsisten mempertahankan hasil positif. Hanya itu solusi untuk berada di jalur juara. Sebab kompetisi Liga Primer sangat ketat.

City masih di posisi kedua. Dengan mengantongi 42 poin, skuat biru langit tertinggal lima angka di belakang Arsenal di singgasana. The Gunners berkesempatan memperlebar jarak, andai menang atas Manchester United nantinya.

"Arsenal memiliki semangat. Dua dekade tanpa gelar. Setiap pemain tahu ini akan menjadi sejarah, seperti yang kami rasakan saat pertama kali memenangkan liga dan memecahkan semua rekor," tutur Guardiola.

Ia tidak dalam konteks membuat anak asuhnya menjadi tegang. Ia hanya berbicara berdasarkan kenyataan. Jika tak segera berlari kencang, maka lawan akan terus melesat jauh. Itu salah satu karakter kompetisi Liga Primer.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler