Prabowo Sebut Koalisi Gerindra tak Terbatas dengan PKB
"Kami yakin nanti logonya tidak hanya terbatas dua partai," kata Prabowo.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar meresmikan Sekretatiat Bersama (Sekber) di kawasan Menteng, Jakarta. Kendati demikian, Prabowo mengungkap bahwa koalisinya tak terbatas dengan PKB.
"Kami yakin nanti logonya tidak hanya terbatas dua partai, mungkin juga ada partai-partai lain," ujar Prabowo di Kantor Sekber Partai Gerindra-PKB, Jakarta, Senin (23/1/2023).
Adapun Sekber merupakan bentuk tindak lanjut Partai Gerindra dan PKB yang telah resmi meneken kerja sama pada Agustus 2022. Konsolidasi keduanya terus dilakukan sejak deklarasi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
"Masing-masing partai konsolidasi ke dalam untuk menyongsong, menghadapi kewajiban kita semua, kewajiban warga negara Indonesia semua, yaitu kewajiban kontitusional," ujar Prabowo.
"Hampir satu tahun persis yang akan datang 14 Februari 2024 seluruh rakyat Indonesia akan melaksanakan hak kedaulatannya, yaitu memilih pemimpin-pemimpinnya dan wakil-wakilnya di lembaga-lembaga legislatif," sambung Menteri Pertahanan itu.
Muhaimin sendiri mengatakan, Sekber diresmikan pada 23 Januari 2023 yang bertepatan dengan 1 Rajab 1445 Hijriyah. Tanggal tersebut merupakan momentum berbenah dan bersiap dalam menghadapi Ramadhan.
"PKB dan Gerindra saling percaya adalah kekuatan yang bisa diamanati untuk menata Indonesia menjadi lebih baik melanjutkan kesuksesan yang ada dan melompat lebih maju lagi," ujar Muhaimin.
Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya diharapkan menjadi kerja sama politik yang akan mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Partai Gerindra dan PKB disebutnya sebagai dua pihak yang saling melengkapi untuk menghadapi kontestasi nasional.
"Mohon doanya kepada seluruh kyai, ulama, kerja sama dalam Sekber ini menjadi momentum untuk kerja-kerja politik yang masih masalah, politik yang manfaat yang memajukan dan memakmurkan Indonesia," ujar wakil ketua DPR itu.