Pasukan Ukraina akan Berlatih Operasikan Tank Leopard di Polandia
Latihan dilakukan meski Barat belum mencapai kesepakatan memasok tank ke Ukraina
REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan, pasukan negaranya akan berlatih mengoperasikan tank Leopard-2 di Polandia. Latihan tersebut dilakukan meskipun Barat belum mencapai kesepakatan untuk memasok tank buatan Jerman itu untuk Kiev.
Reznikov, yang turut menghadiri pertemuan di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman, bersama sejumlah menteri pertahanan Barat untuk membahas isu pengiriman tank tempur ke Ukraina pada Jumat (20/1/2023) menilai, latihan tersebut merupakan terobosan.
“Kami akan mulai dengan ini dan kemudian kita akan melangkah lebih jauh,” katanya saat diwawancara Voice of America.
Seperti sebelumnya, Reznikov berharap Jerman akan segera mengambil keputusan soal bersedia atau tidaknya mengirim Leopard-2 ke Ukraina.
“Saya melihat ini dengan cara yang optimistis. Karena langkah pertama telah diambil, kami akan memulai misi pelatihan terhadap Leopard-2,” ucap Reznikov.
Sebelumnya, lewat akun Twitter pribadinya, Reznikov telah menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Jerman. Sebab Berlin menjadi salah satu negara Barat yang turut memberikan bantuan militer kepada Ukraina. Dia turut mengunggah foto dirinya bersama Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius.
“Kami melakukan diskusi jujur tentang Leopard-2. Bersambung,” tulis Reznikov.
Saat ini Barat belum mencapai kesepakatan tentang tank jenis apa yang perlu mereka sediakan untuk Ukraina. Amerika Serikat (AS) masih enggan mengirimkan tank M1 Abrams. Alasannya karena perawatan yang ekstensif dan kompleks serta adanya tantangan logistik.
Washington lebih menyarankan tank jenis Leopard. Sebab banyak sekutu Barat yang memilikinya. Pasukan Ukraina pun hanya perlu dilatih untuk mengoperasikannya. Sementara itu Inggris sudah mengumumkan akan mengirimkan tank Challenger 2 untuk Ukraina.
Dalam pengarahan pers pada Kamis (19/1/2023), juru bicara Pentagon Sabrina Singh turut menyarankan agar tank yang dikirim Ukraina adalah Leopard dan Challenger dibanding Abrams.
“Ini lebih merupakan masalah keberlanjutan. Maksud saya, ini (Abrams) adalah tank yang membutuhkan bahan bakar jet, sedangkan Leopard dan Challenger, ini adalah mesin yang berbeda,” ucap Singh.
Menurutnya Leopard dan Challenger sedikit lebih mudah dirawat kata. “Mereka dapat bermanuver melintasi sebagian besar wilayah sebelum mereka perlu mengisi bahan bakar. Pemeliharaan dan biaya tinggi yang diperlukan untuk mempertahankan Abrams; tidak masuk akal untuk memberikannya kepada Ukraina saat ini,” ujar Singh.