Kasihani Indra Penglihatan Anda, MRI Perlihatkan Ini yang Terjadi Ketika Mata Dikucek

Dokter mengingatkan kebiasaan mengucek mata dapat berbahaya.

Republika/Desy Susilawati
Mengucek mata. Kebiasaan mengucek mata ada risikonya.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat merasa lelah, kemungkinan seseorang akan spontan mengucek mata. Orang juga biasanya tergoda untuk melakukannya jika ada sesuatu, seperti sampo atau debu, masuk ke dalam mata.

Kebiasan tersebut ternyata ada risikonya. Dalam unggahan TikTok-nya, dr Brian Boxer Wachler menunjukkan video pemindaian MRI ketika seseorang mengucek matanya.

Bola mata terlihat menggeliat dan terdorong lebih jauh ke dalam lubang mata. Saat orang mengucek mata, bola matanya terlihat seperti sedang diremas.

"Tolong jangan mengucek mata, Anda terutama jika Anda memiliki keratokonus yang dapat memperburuknya," kata dr Wachler, yang berpraktik di Boxer Wachler Vision Institute di Beverly Hills, AS, dikutip dari The Sun, Selasa (24/1/2023).

Baca Juga


@brianboxerwachlermd please don’t rub your eyes especially if you have Keratoconus which can make it worse #keratoconus #eyes ♬ Cornfield Chase - Hans Zimmer



Keratokonus adalah kondisi mata non-inflamasi di mana kornea--yakni jendela mata bening berbentuk kubah yang biasanya bulat, menipis dan menyebabkan tonjolan seperti kerucut berkembang, menurut para ahli di di Moorfields Eye Hospital, London, Inggris. Itu bisa merusak kemampuan mata untuk fokus dengan baik dan dapat menyebabkan penglihatan yang buruk.

Bergantung pada etnis, keratokonus memengaruhi hingga satu dari 450 orang. Keratokonus lebih sering terjadi pada non-kaukasia.

Semakin sering orang menggosok mata, kian banyak pula permukaan kornea yang terpengaruh, dan kemudian merusak seratnya. Jika memiliki keratokonus, kornea sudah lemah.

Itulah sebabnya dr Wachler mengatakan menggosok mata akan lebih berbahaya bagi orang dengan kondisi tersebut. Menggosok mata juga dapat melemahkan kornea, menurut para ahli di Atlantic Eye Institute.

Menggosok mata juga dapat meningkatkan risiko infeksi mata. Infeksi bisa terjadi ketika orang menyentuh mata dengan tangan yang tidak bersih.

Tanpa sadar, orang pun memindahkan kotoran ke matanya. Selaput yang tergores atau tipis membuat mata lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi jamur.

Mata memiliki serangkaian tindakan perlindungan yang luar biasa, seperti alis, bulu mata bawah dan atas, dan sistem pembilasan lembap yang diaktifkan setiap kali berkedip. Bagian itu relatif tidak kebal terhadap infeksi.

Jika mata meradang dan tergores, atau apabila ada bakteri jahat berpindah dari tangan ke mata, risiko infeksi mata menjadi lebih tinggi. Para ahli mengingatkan bahwa beberapa infeksi bakteri paling umum yang terjadi akibat kontaminasi tangan ke mata antara lain, stafilokokus, streptokokus, salmonella, dan E.coli.

Untuk mencegah infeksi mata, penting agar senantiasa mencuci tangan secara teratur. Pastikan Anda mencuci tangan dengan memakai sabun, dan kemudian mengeringkannya sebelum menyentuh mata.

 Mengucek mata juga dapat memperparah lingkaran hitam karena jaringan di sekitar mata lebih tipis daripada bagian tubuh lainnya. Kulit halus memiliki pembuluh darah yang sama halusnya tepat di bawahnya.

"Saat Anda menggosok mata, kapiler dan pembuluh darah kecil itu mudah pecah, dan ini menyebabkan memar yang membuat lingkaran hitam di mata semakin parah," kata para ahli dari Atlantic Eye Institute.

Tidak hanya itu, kebiasaan mengucek mata juga dapat memperburuk glaukoma, yang merupakan penyebab utama kehilangan penglihatan. Itu bisa muncul pada usia berapa pun dan memengaruhi saraf optik di bagian belakang mata.

"Tindakan mengucek mata memberi tekanan pada bagian dalam, ruang berisi cairan, yang dapat menyebabkan fluktuasi tekanan yang parah di dalam mata, membuat kondisinya semakin buruk,” kata para ahli.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler