Erick Thohir Shalat Hajat di Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu
Erick Thohir berencana kembalikan rumah Ibu Fatmawati ke lokasi awal
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi rumah pengasingan Bung Karno yang terletak di Kelurahan Anggut Atas Kota Bengkulu. Erick langsung mengelilingi setiap ruangan dan mengamati isi rumah.
Erick menyempatkan menuju sumur yang berada di belakang rumah. Erick lantas mengambil wudhu dan melaksanakan sholat Hajat di kamar Bung Karno. Kemudian, Erick menuju depan pagar rumah dengan disambut masyarakat untuk berdialog singkat.
Erick mengatakan melakukan sesuatu hal harus diawali dengan niat. Menurutnya, sholat adalah salah satu langkah merendahkan diri kepada sang pencipta.
"Kita sebagai pejabat publik, mesti bekerja untuk masyarakat dengan turun dan berbuat yang terbaik," kata Erick dalam keterangan yang diterima Republika pada Selasa (24/1).
Erick berencana mengembalikan sejarah letak rumah Ibu Fatmawati ke lokasi awal, tepatnya di lokasi Bank BNI 46 saat ini."Perjuangan bangsa Indonesia adalah nyata, dari belum merdeka menjadi merdeka," ungkap Erick.
Erick juga menyampaikan tapak tilas yang dilakukannya untuk belajar sejarah Presiden Republik Indonesia pertama Soekarno ketika berada di Bengkulu. Soekarno tercatat kurang 4 tahun (1938 hingga 1942) berada di Bengkulu.
"Sebuah kebanggaan saya diundang ke Bengkulu ini oleh Pospera bersama Bung Adian Napitupulu dan Pak Gubernur Bengkulu, serta disambut hangat oleh masyarakat dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bengkulu," ujar Erick.
Dalam kesempatan itu, masyarakat setempat berebut untuk berfoto dengan Erick. Erick lantas menyempatkan bermain tebak-tebakan dengan masyarakat yang hadir di lokasi.
"Coba tebak, apa hubungan Masjid Jamik Bengkulu dengan Soekarno? Dan berapa lama Soekarno selama pengasingan di Bengkulu?" tanya Erick yang disambut sahutan jawaban dari masyarakat.
Diketahui, kunjungan Erick Thohir ini turut didampingi oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Sekjen PENA 98 Adian Napitupulu, Ketua Umum Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Mustar BV Manurung, serta sejumlah pengurus Pospera seluruh Indonesia, termasuk Ketua DPD Pospera Provinsi Bengkulu Sugiarto.