Sambangi Kantor Anin, 2 Menteri Jokowi Beri Dukungan untuk Anin

Zulhas menyampaikan Kadin harus menjadi lokomotif dalam upaya pertumbuhan ekonomi.

Republika/Muhammad Nursyamsi
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie dalam silaturahmi dengan Kadin Provinsi dan Asosiasi sekaligus perayaan HUT ke-56 Kadin Indonesia di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (24/9/2024).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menghadiri silaturahmi sekaligus perayaan HUT ke-56 Kadin Indonesia di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (24/9/2024).

Baca Juga


Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengatakan kehadiran dua menteri tersebut menjadi komitmen Kadin dalam meningkatkan kolaborasi dengan pemerintah. "Dalam undang-undang, esensi Kadin itu sebagai mitra strategis bagi pemerintah dalam membangun perekonomian Indonesia," ujar pria yang akrab disapa Anin tersebut. 
 
Anin menyampaikan Kadin Indonesia, Kadin Daerah (Kadinda), serta asosiasi memerlukan lebih banyak pertemuan dan diskusi dalam mengawal program pemerintah. Anin menyampaikan Kadin berkomitmen untuk mendukung program-program pembangunan di era pemerintahan Prabowo Subianto. 
 
"Terima kasih banyak Pak Menteri Perdagangan dan Menteri Investasi yang sudah hadir dan menyampaikan update pemikiran pemerintah ke depan, karena banyak sekali program pemerintah, tidak hanya di era Pak Jokowi, tapi juga nanti saat Pak Prabowo," ucap Anin.
 
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan Kadin berperan penting dalam mewujudkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia. Rosan menilai Kadin yang merepresentasikan dunia usaha harus menjadi garda terdepan dalam membantu pemerintah meningkatkan roda perekonomian. 
 
"Kita harus optimistis, kalau dunia usaha, Kadin tidak optimistis, bagaimana dengan yang lain," ujar Rosan. 
 
Rosan menyampaikan Indonesia memiliki seluruh modal yang dibutuhkan untuk menjadi negara maju, baik sumber daya alam (SDA) hingga sumber daya manusia (SDM). Bahkan, lanjut Rosan, Indonesia memiliki keunggulan berupa stabilitas dan kedamaian dalam mendukung iklim usaha yang positif.  
 
"Kadin sebagai organisasi terbesar yang membawahi seluruh dunia usaha harus berperan lebih aktif. Pemerintah juga semakin aktif mengajak Kadin untuk memberikan masukan sejak membuat rencana program," lanjut Rosan. 
 
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengaku senang dapat berdiskusi dengan Kadin Indonesia. Zulhas menyampaikan Kadin harus menjadi lokomotif dalam upaya pertumbuhan ekonomi ke depan. "Pesan saya ke Pak Anin, kerja terus bareng-bareng pemerintah. Semakin kuat kerja samanya karena kuncinya kolaborasi terutama dalam menghadapi situasi ekonomi ke depan," ujar Zulhas.
 
Zulhas menyampaikan pembangunan Indonesia saat ini sudah berada di jalur yang tepat. Zulhas mengatakan indikator keberhasilan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) pun tercermin dalam pertumbuhan ekonomi yang masih di atas lima persen. Zulhas menyampaikan pemerintah pun masih menjaga tingkat inflasi di kisaran dua persen, harga pangan yang cenderung stabil, serta nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus menguat. 
 
"Ini situasi yang bagus menjelang 20 Oktober 2024 (pelantikan Presiden Prabowo). Oleh karena itu, saya kira kata kuncinya itu kerja sama yang akan terbangun kalau kita bareng-bareng," ucap Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut. 
 
Zulhas menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pun mendapat sorotan dari negara-negara lain. Sejumlah negara-negara besar dunia, lanjut Zulhas, memprediksi ekonomi Indonesia akan terus bertumbuh menjadi negara maju dan menyamai Korea Selatan. 
 
"Yang paling penting itu persatuan. Seperti kemarin, Pak SBY bersilaturahmi ke Pak Prabowo, Pak SBY ketemu Pak Jokowi. Saya kira itu juga indah karena kita ini kan satu tim," kata Zulhas.
 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler