Kiamat dan 5 Kaum yang Dibinasakan Allah SWT dan Diabadikan Alquran Surat Al-Haqqah

Alquran Surat Al-Haqqah bercerita tentang kiamat dan kaum yang dibinasakan Allah SWT

pulsk.com
Hari Kiamat (ilustrasi). Alquran Surat Al-Haqqah bercerita tentang kiamat dan kaum yang dibinasakan Allah SWT
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Al-Haqqah adalah salah satu nama hari akhir. Maknanya adalah sesuatu yang harus terjadi. Tidak ada keraguan sedikitpun. Bahwa azab yang Allah SWT janjikan bagi para pendurhaka dan surga bagi para hamba-Nya yang taat pasti terwujud. 

Baca Juga


Dalam Alquran surat al-Haqqah dibuka dengan pemberitaan sejarah mengenai kaum terdahulu. Mereka dihancurkan secara mengenaskan. Apa hubungannya dengan al-Haqqah? Jawabannya adalah, mereka mendustakan hari kiamat. 

Dari redaksi pembukaan surah tersebut, tampak dengan jelas bahwa mendustakan hari kiamat adalah dosa yang sangat besar. 

Allah SWT sangat murka atas perbuatan tersebut. Penyebutan kata alhaaqqah saja menunjukkan penegasan, hari kiamat harus diyakini oleh siapa pun yang berakal. 

Ditambah lagi dengan pertanyaan (istifham) untuk menguatkan penegasan tersebut, 

مَا الْحَاقَّةُ  “Apakah hari kiamat itu?” Mal haaq qah. Ini untuk menekankan betapa agungnya peristiwa hari kiamat.

Sungguh celaka orang yang tidak meyakininya. Itu ditambah dengan istifham berikutnya: 

وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحَاقَّةُ “Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?” (QS Al-Haqqah ayat 3)

Seakan-akan dikatakan, masihkah ada di antara makhluk yang berakal yang belum beriman kepada hari kiamat? Kalau masih ada, untuk apa selama ini akalnya digunakan? 

Semua redaksi tersebut untuk menunjukkan, tidak boleh ada seorang pun yang meremehkan hari kiamat. Allah SWT saja mengagungkannya. Tidak pantas sama sekali jika ada makhluk yang menganggap alam akhirat tidak penting. 

Bahkan, itu harus dipahami bahwa tujuan utama perjalanan hidup manusia selama di dunia adalah kepada alam akhirat. Lebih dari itu, semua redaksi tersebut ditunjukkan untuk menggambar kan ke mur kaan-Nya atas mereka yang mendustakannya. 

Padahal, akal yang Allah SWT berikan atas mereka semestinya dipakai untuk memahami hakikat tersebut. Betapa besar kemurkaan Allah SWT atas para pendurhaka itu. 

Dia menggunakan kata al-qaariah, "kejadian yang pasti akan membuat hati bergetar" dan "jiwa-jiwa berguncang dengan keras".  

Bayangkan, pada hari itu langit saja yang paling kokoh bisa runtuh. Apalagi, bumi yang selama ini mudah hancur umpamanya dengan gempa.

Setidaknya, ada lima kaum yang disebutkan dalam surat al-Haqqah. Karena kedurhakaannya, mereka dihancurkan di dunia sebagai downpayment azab. Di akhirat, mereka pasti akan dimasukkan ke dalam neraka. 

كَذَّبَتْ ثَمُودُ وَعَادٌ بِالْقَارِعَةِ “Kaum Tsamud dan 'Aad telah mendustakan hari kiamat.”  (QS Al-Haqqah ayat 4) 

Kaum Tsamud diazab dengan suara yang sangat nyaring, "at-thaghiyah". Kaum Aad dihancurkan dengan angin kencang yang berembus selama tujuh malam delapan hari terus menerus. 

Selain itu, Firaun ditenggelamkan. Kepada kaum Nabi Luth, bumi tempatnya berpijak di balik, "al-mutafikaat". Kaum Nabi Nuh dihanyut topan, "thaghal maa". Demikian pesan surah al-Haqqah ayat 5-12.

لِنَجْعَلَهَا لَكُمْ تَذْكِرَةً وَتَعِيَهَا أُذُنٌ وَاعِيَةٌ “Agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar.” 

Menariknya, dalam surat ini mereka disebutkan bersamaan di satu tempat. Padahal, kisah mereka disebutkan dalam berbagai surah Alquran secara terpencar-pencar dengan redaksi yang berbeda. Yang demikian itu untuk menjadi pelajaran. Hendaknya dosa-dosa mereka tidak diulangi kaum-kaum berikutnya.  

 

*Dokumentasi naskah Dr Amir Faisal Fath, tayang di Harian Republika  

sumber : Harian Republika
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler