Masa Depan Cerah Manchester United di Bawah Asuhan Erik ten Hag

Man United akhirnya mendapatkan pelatih modern yang memiliki pendekatan unik.

AP / Dave Thompson
Pelatih Manchester United, Erik ten Hag.
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada perubahan besar di Manchester United sejak kedatangan Erik ten Hag di klub. Ia telah membuat dampak instan dan para penggemar menyukainya.

Manchester United kini kembali menjadi tim yang diperhitungkan untuk meraih gelar dengan optimisme di antara skuad yang terus meningkat. Ia masuk ketika Man United sedang berjuang di bawah pelatih sementara Ralf Rangnick. Tidak ada persatuan dalam tim, seperti di hari-hari Ole Gunnar Solskjær di klub. Pemain seperti Harry Maguire dan Aaron Wan-Bissaka terus bermain buruk namun memulai setiap pertandingan.

Namun, banyak hal telah berubah sejak Ten Hag tiba. Man United sekarang telah menerima peran dan menghadapi tantangan untuk membuktikan diri. Ten Hag menjelaskan kepada para pemainnya bahwa dia adalah bosnya. Dia mampu menghadapi situasi yang memecah belah selama masa jabatannya.

Kisah Cristiano Ronaldo telah berakhir dengan resolusi cepat, dengan legenda Man United meninggalkan klub untuk Al-Nassr karena kurangnya menit yang dia dapatkan di bawah asuhan Erik ten Hag. Pemain seperti Rashford dan Wan-Bissaka berkembang pesat di bawah pelatih asal Belanda itu.

Marcus Rashford sedang dalam performa terbaiknya karena telah mencetak 20 gol untuk klub dan negara musim ini. Ia telah mencetak gol dalam sembilan pertandingan kandang berturut-turut dan pemain Man United pertama yang melakukannya abad ini. Gol penentu kemenangan dalam derbi Manchester baru-baru ini juga dicetak olehnya.

Dilansir Sportsmole, Rabu (25/1/2023), statistik mencatat, Rashford telah mencetak 9 gol dan 3 assist dalam 20 pertandingan Liga Primer Inggris. Selain itu, tiga gol dan satu assist tambahan di empat pertandingan Liga Europa. Kemudian empat gol dalam tiga pertandingan Piala Carabao ditambah satu gol dan dua assist di satu pertandingan Piala FA.

Manchester United gagal meraih gelar Liga Primer Inggris sejak kepergian Sir Alex Ferguson pada 2013. Juru taktik seperti David Moyes, Louis Van Gaal, Ole Gunnar Solskjær, dan Jose Mourinho gagal mengulang kesuksesannya. Jose Mourinho memang menunjukkan sedikit harapan tetapi taktiknya sudah tua dan tidak efisien melawan pelatih modern.

Rasanya, setelah menunggu lama, Man United akhirnya mendapatkan pelatih modern yang memiliki pendekatan unik terhadap lawan tangguh. Manchester United bahkan disebut sebagai 'penantang gelar' untuk Liga Primer Inggris musim ini setelah mengalahkan Manchester City dengan selisih dua gol berbanding satu.

Meskipun Man United dikalahkan oleh Arsenal dalam pertandingan sengit dengan 2-3, Iblis Merah masih dalam posisi yang kuat untuk finis di empat besar musim ini. Masa depan tampak cerah bagi Manchester United di bawah asuhan Erik Ten Hag.


Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler