Joe Biden Desak Kongres AS Loloskan RUU Larangan Senjata Serbu

Penembakan massal kembali mengguncang Amerika Serikat sepanjang Januari ini.

Ron Holman/The Times-Delta via AP
Departemen Sheriff Kabupaten Tulare terus menyelidiki penembakan, Selasa, 17 Januari 2023, di Goshen California, yang menewaskan enam orang sehari sebelumnya.
Rep: Kamran Dikarma Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali mendesak Kongres meloloskan rancangan undang-undang (RUU) tentang larangan senjata atau senapan serbu. Hal itu menyusul terjadinya dua insiden penembakan massal di California yang menewaskan puluhan orang.

Baca Juga


“Untuk kedua kalinya dalam beberapa hari terakhir, komunitas California berduka atas kehilangan orang yang dicintai dalam tindakan kekerasan senjata yang tidak masuk akal,” kata Biden dalam sebuah pernyataan yang dirilis Selasa (24/1/2023).

Biden mengungkapkan, saat dirinya masih menunggu detail tentang insiden dua penembakan di California, dia menyadari momok kekerasan senjata di seluruh AS membutuhkan tindakan lebih kuat.

“Saya sekali lagi mendesak kedua majelis Kongres bertindak cepat dan mengirimkan Assault Weapons Ban (Larangan Senjata Serbu) ini ke meja saya, dan mengambil tindakan untuk menjaga keamanan masyarakat, sekolah, tempat kerja, serta rumah di Amerika,” ucapnya.

House of Representatives AS yang dikuasai Partai Demokrat meloloskan RUU larangan senjata serbu tahun lalu. Namun RUU macet di Senat dan tidak pernah sampai ke meja Biden.

Menyusul dua insiden penembakan di California baru-baru ini, salah satu senator California yang juga anggota Partai Demokrat, Dianne Feinstein, telah memperkenalkan kembali larangan senjata serbu federal dan undang-undang (UU) yang meningkatkan usia pembelian minimum untuk senjata serbu menjadi 21 tahun.

Terlepas dari tantangan untuk mengesahkan peraturan senjata baru, Kongres AS dapat menyetujui Bipartisan Safer Communities Act tahun lalu. UU keamanan senjata besar pertama yang disahkan Kongres dalam hampir 30 tahun itu memperluas pemeriksaan latar belakang untuk pembeli senjata. UU tersebut pun mengatur tentang penyediaan dana untuk program intervensi kesehatan mental dan kekerasan.

Ketika Biden menandatangani UU tersebut pada Juni tahun lalu, dia mengakui masih banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi kekerasan senjata. Pada Sabtu (21/1/2023) pekan lalu, seorang pria berusia 72 tahun melakukan aksi penembakan di Star Ballroom Dance Studio di Montery Park, sebelah timur Los Angeles. Insiden penembakan itu terjadi tepat ketika perayaan Tahun Baru Imlek.

Sebelas orang tewas dalam aksi penembakan tersebut. Kebanyakan dari mereka warga keturunan China. Konsulat China di Los Angeles mengatakan, warga mereka termasuk di antara korban tewas. Konsulat Taiwan di Los Angeles juga menyampaikan, dua ekspatriat Taiwan terbunuh dalam insiden tersebut.

Pada Senin (23/1/2023) lalu, aksi penembakan kembali terjadi di California, yakni di dua peternakan jamur di kota resor Half Moon Bay, San Francisco. Sebanyak tujuh orang tewas dan satu lainnya kritis dalam peristiwa itu. Pelaku penembakan pria berusia 66 tahun.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler