Punya Sedikit Teman Ternyata Ada Manfaatnya Bagi Kesehatan Mental
Menurut penelitian, memiliki sedikit teman bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring bertambahnya usia, seseorang mungkin kehilangan sejumlah teman akibat kesibukan. Menjalin pertemanan baru pun enggan dilakukan. Sebenarnya, menurut sebuah penelitian, hal itu bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
Studi rilisan 2016 yang diterbitkan dalam British Journal of Psychology menemukan bahwa jumlah teman yang lebih sedikit memiliki beberapa manfaat. Salah satunya adalah kesempatan untuk membentuk ikatan yang lebih dalam di antara teman.
Semakin sedikit teman yang dimiliki, juga ada semakin banyak waktu untuk refleksi diri, peningkatan diri, dan pertumbuhan diri. Itu semua disinyalir dapat meningkatkan kepuasan hidup.
Psikoterapis Chandni Tugnait mengatakan, memiliki jaringan pertemanan yang solid memang merupakan bagian integral dari kesejahteraan pribadi. Studi secara konsisten menemukan bahwa hubungan positif dengan individu lain dapat secara signifikan meningkatkan kesehatan emosional dan fisik.
Teman memberi rasa persahabatan dan dukungan emosional, serta membantu memecahkan masalah. Seseorang bisa tetap termotivasi, punya orang lain untuk mengingatkan, juga memungkinkan seseorang untuk mengembangkan rasa memiliki dan meningkatkan harga diri.
Tugnait yang merupakan seorang life coach menyoroti keuntungan dari memiliki lebih sedikit teman. Itu memungkinkan individu untuk menghabiskan waktu berkualitas membentuk hubungan yang bermakna. Berikut enam keuntungan jika punya lebih sedikit teman menurut Tugnait, dikutip dari laman Hindustan Times, Rabu (25/1/2023).
1. Hubungan yang lebih dalam
Kualitas hubungan biasanya ditingkatkan dengan lebih sedikit pertemanan dekat. Dengan lebih sedikit gangguan dan lebih banyak waktu untuk dicurahkan kepada setiap individu, percakapan menjadi lebih mendalam, bermakna, dan langgeng.
2. Lebih banyak peluang pertumbuhan
Dengan menginvestasikan lebih banyak waktu dalam kelompok teman terpilih, seseorang dapat membentuk ikatan yang memberikan ruang bagi kedua belah pihak untuk tumbuh bersama. Setiap persahabatan adalah kesempatan untuk mengembangkan keterampilan hidup yang penting seperti komunikasi, pemecahan masalah, dan kecerdasan emosional.
3. Rasa afirmasi diri yang lebih kuat
Memiliki lebih sedikit teman membantu membangun rasa harga diri karena perhatian yang diterima sangat terfokus. Dengan lebih sedikit suara yang bersaing untuk waktu dan energi, seseorang menjadi lebih sadar tentang pemikiran dan pendapat mana yang harus ditanggapi dengan serius.
4. Koneksi yang lebih nyaman
Saat pertemanan meningkat, sering kali menjadi tantangan untuk melacak siapa yang mengatakan apa atau kapan mereka tersedia. Memiliki lebih sedikit teman memungkinkan seseorang mengingat informasi penting dengan cepat dan mengoordinasikan rencana dengan mudah tanpa merasa kewalahan dengan detail.
5. Peningkatan kesempatan untuk menyendiri
Saat seseorang memiliki lingkaran pertemanan yang lebih kecil, akan lebih mudah untuk mengukir momen di mana dia dapat menghargai kesendirian. Waktu ekstra dapat digunakan sebagai kesempatan untuk berefleksi dan mengisi ulang.
6. Perspektif yang lebih unik
Dengan lebih sedikit orang yang dapat dimintai nasihat dan dukungan, menemukan seseorang dengan perspektif unik tentang masalah apa pun dapat lebih mudah diakses. Pemikiran out-of-the-box semacam ini sering kali sangat berharga saat membuat keputusan yang membutuhkan solusi inovatif.
Tugnait menggarisbawahi, jumlah teman yang diperlukan dalam hidup sesungguhnya tergantung pada kebutuhan masing-masing individu. Beberapa orang lebih suka hanya punya segelintir orang kepercayaan, sementara yang lain senang memiliki banyak kenalan.
Tugnait menyarankan tidak ragu memangkas lingkaran sosial apabila itu dianggap lebih baik dan nyaman. "Dari kedalaman hubungan yang lebih dalam hingga perspektif yang lebih unik, memiliki lebih sedikit teman sangat berharga," kata perempuan yang menjabat sebagai direktur di Gateway of Healing itu.