Emas Dunia Diproyeksi Melemah di Tengah Potensi Kenaikan Suku Bunga

Harga emas stabil mendekati level tertinggi sembilan bulan.

Republika/Agung Supriyanto
Karyawati menunjukan emas batangan (ilustrasi). Emas dunia hari ini diperkirakan bergerak direntang 1.901,30 dolar AS per troy ons-1.938,36 dolar AS per troy ons.
Rep: Retno Wulandhari Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga emas dunia diproyeksi akan mengalami pelemahan pada perdagangan Kamis (26/1/2023). Emas dunia hari ini diperkirakan bergerak direntang 1.901,30 dolar AS per troy ons-1.938,36 dolar AS per troy ons.

Pada perdagangan kemarin, emas global ditutup naik pada level 1.925,60 dolar AS per troy ons. Pada penutupan perdagangan sebelumnya, harga emas dunia bertengger di posisi 1.937,40 dolar AS per troy ons.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, harga emas stabil mendekati level tertinggi sembilan bulan. "Pelaku pasar yang khawatir akan resesi membuat permintaan safe haven meningkat," kata Ibrahim, Kamis (26/1/2023).

Dolar AS stabil karena investor mengunci keuntungan. Pelaku pasar menanti rilis data ekonomi yang dapat mengarahkan jalur pengetatan kebijakan bank sentral Federal Reserve AS.

Harga emas naik melewati penurunan di pasar saham. Permintaan safe haven untuk logam melampaui dolar AS di tengah meningkatnya harapan Federal Reserve akan memperlambat laju kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

Emas telah melemah sejak pertengahan Desember 2022 di tengah meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang lebih kecil.  Hal tersebut seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang mereda di AS.

Baca Juga


 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler