Sutradara Harry & Meghan Sebut Buckingham Palace Diskreditkan Dokumenternya

Serial dokumenter Harry & Meghan tayang di Netflix.

EPA-EFE/REMKO DE WAAL
Meghan Markle dan Pangeran Harry hadir di Invictus Games di in Den Haag, Belanda, 16 April 2022. Dokumenter Harry-Meghan tayang di Netflix.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Buckingham Palace mengungkapkan bahwa mereka tak pernah dihubungi untuk dimintai keterangan terkait serial Netflix Harry & Meghan. Menanggapi pernyataan tersebut, sang sutradara menuduh pihak Buckingham Palace mencoba mendiskreditkan dokumenternya.

Seperti diketahui, serial dengan enam episode ini dibuka dengan sebuah tulisan yang menyatakan bahwa anggota keluarga kerajaan Inggris menolak berkomentar. Akan tetapi, pihak Buckingham Palace menyatakan hal yang sebaliknya.

"Sebagai contoh, Buckingham Palace mengatakan bahwa kami tidak menghubungi untuk meminta komentar, padahal kami melakukannya," jelas sutradara Liz Garbus, seperti dilansir Ace Showbiz, Kamis (26//1/2023).

Garbus mengatakan serial dokumenter ini berfokus pada kehidupan Harry dan Meghan setelah mundur dari posisi anggota keluarga kerajaan senior dan memulai hidup baru di California. Secara pribadi, Garbus mengatakan serial dokumenter ini memberikannya pandangan baru mengenai pengalaman yang dilalui Harry dan Meghan selama masih menjadi anggota keluarga kerajaan senior.

Garbus mengatakan tujuan Harry dan Meghan membuat serial dokumenter adalah untuk mengisahkan cerita cinta mereka dari sudut pandang mereka. Keduanya juga ingin berbagi kisah pribadinya agar publik mengetahui apa yang mereka lalui di saat tak ada sorotan publik.

"(Kisah cinta mereka) adalah intinya, namun untuk saya, merupakan hal yang penting untuk selalu menghubungkan informasi mengenai kehidupan pribadi (mereka) dengan konteks sejarah yang lebih luas," ujar Garbus.

Baca Juga


Selain itu, Garbus menilai tindakannya mempertanyakan monarki bukan sebuah penistaan. Menurutnya, hal tersebut sama seperti mempertanyakan sebuah pemerintahan.

"Peran kami sebagai pendongeng dan pemikir kritis adalah mengajukan pertanyaan tersebut," ujar Garbus.

Serial Harry & Meghan memecahkan rekor sebagai tayangan dokumenter yang paling banyak ditonton dalam pekan perdana penayangannya. Tiga episode pertama dari serial ini ditonton sebanyak 81,55 juta viewing hours di seluruh dunia.

Namun, serial ini mendapatkan respons yang beragam dari para penonton. Serial ini mendapatkan rating 42 persen di Rotten Tomatoes dan 4,8/10 di IMDb.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler