Kemenko Marves Ungkap Rencana RI Jadikan Kenya Pintu Ekspor Afrika

Kenya merupakan salah satu negara di Afrika yang ekonominya cukup berkembang.

EPA-EFE/Kabir Dhanji
Bendera Kenya berkibar di tengah awan hujan di Nairobi, Kenya, 25 Oktober 2017 (ilustrasi). Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Septian Hario Seto mengungkapkan rencana Indonesia untuk menjadikan Kenya sebagai penghubung (hub) ekspor Afrika di masa depan.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Septian Hario Seto mengungkapkan rencana Indonesia untuk menjadikan Kenya sebagai penghubung (hub) ekspor Afrika di masa depan.

"Semalam kami baru landing dari Afrika. Kami dari Kenya, DRC (Kongo), dan Zimbabwe. Kami lagi mengeksplorasi pasar untuk Indonesia di sana," kata Seto dalam acara BRI Micro Finance Outlook 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Menurut Seto, Kenya merupakan salah satu negara di Afrika yang ekonominya cukup berkembang. Tidak hanya itu, negara-negara di Afrika Timur pun ternyata memiliki East Africa Economy Community.

East African Community (EAC) adalah komunitas ekonomi regional yang berisi enam negara, yaitu Republik Burundi, Kenya, Rwanda, Sudan Selatan, Kongo, Tanzania, dan Uganda dengan PDB total mencapai 41 miliar dolar AS. "(East Africa Economic Community) itu pasar bebas di negara-negara Afrika Timur. Ini juga menjadi potensi untuk menjadikan Kenya sebagai hub ekspor kita di Afrika ke depan," kata Seto.

Sebelumnya, dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Kenya beberapa waktu lalu untuk membahas beberapa komitmen dan kesepakatan dengan negara di Afrika Timur itu. Indonesia dan Kenya juga segera membentuk Satuan Tugas Bersama (Joint Task Force) untuk memperkuat hubungan bilateral dan ikatan kerja sama yang saling menguntungkan di antara kedua negara.

"Pembentukan Joint Task Force dalam waktu dekat segera memulai perundingan pembahasan kerja sama yang difokuskan kepada tiga hal utama yakni perdagangan dan investasi, pertambangan serta industri pertahanan strategis," ungkap Luhut.

Baca Juga


 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler