Insight: Reksa Dana Syariah Semakin Diminati

Minat masyarakat untuk berinvestasi di reksa dana syariah terus meningkat.

istimewa
PT Insight Investments Management (Insight) melalui produk reksa dananya Insight Hajj Syariah Fund (I-Hajj Syariah Fund) memberangkatkan 41 jamaah umrah gratis dari kalangan tidak mampu, Sabtu (19/3). Minat masyarakat untuk berinvestasi di reksa dana syariah terus meningkat.
Rep: Retno Wulandhari Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minat masyarakat untuk berinvestasi di reksa dana syariah terus meningkat. Potensi pertumbuhan ekonomi syariah yang tinggi di Indonesia disebut menjadi faktor utama produk investasi ini semakin diminati. 

Baca Juga


Direktur Utama PT Insight Investments Management (INSIGHT), Ekiawan Heri Primaryanto menyampaikan, jumlah kepemilikan reksa dana syariah antara 2020 hingga 2022 meningkat sebesar 128 persen mencapai 1,1 juta nasabah saat ini.

"Selain itu, performa yang lebih baik dari reksa dana syariah dibandingkan dengan reksa dana konvensional juga menjadi faktor penting yang dapat menarik minat masyarakat," kata Ekiawan melalui siaran pers, akhir pekan ini.

Berdasarkan kinerja historis indeks reksa dana per Desember 2022, tingkat pengembalian reksa dana pendapatan tetap syariah selama 10 tahun terakhir mencapai 59,13 persen. Sementara reksa dana pendapatan tetap konvensional hanya 52,79 persen.

Menyikapi tren kepemilikan reksa dana syariah yang meningkat, Ekiawan menyarankan para investor untuk memilih produk reksa dana unggulan dengan rekam jejak yang baik dalam proses diversifikasi investasi.

Sejak berdiri pada 2003, menurut Ekiawan, INSIGHT telah meluncurkan berbagai produk yang tumbuh dengan kinerja historis yang baik. Salah satunya produk reksa dana pendapatan tetap syariah yaitu Insight Haji Syariah Fund (I-Hajj Syariah Fund). 

Dalam 10 tahun terakhir, total return I-Hajj Syariah Fund mampu mencapai 90,53 persen. Menurut Ekiawan, pencapaian tersebut secara konsisten melampaui berbagai benchmark, terutama pada saat periode pasar mengalami volatilitas tinggi pada 2013, 2015, 2018, dan 2020.

Ekiawan menjelaskan, I-Hajj Syariah Fund memanfaatkan instrumen investasi yang berdurasi pendek dan menghasilkan yield yang optimal, sehingga menghasilkan potensi return yang stabil dan tetap tumbuh di tengah volatilitas pasar yang sedang tinggi.

Strategi ini mengutamakan pembelian sukuk korporasi sehingga pergerakan harga reksa dana tidak fluktuatif namun tetap memberikan potensi imbal hasil yang menarik. Dalam jangka panjang, strategi ini memungkinkan untuk menghasilkan potensi pertumbuhan return yang stabil dan dengan risiko yang terukur.

Sebagai catatan, I-Hajj Syariah Fund merupakan reksa dana pendapatan tetap syariah yang menerapkan kebijakan investasi pada aset sukuk dan pasar uang syariah dengan peringkat utang minimal A, serta dimonitor secara ketat dan berkala. 

I-Hajj Syariah Fund juga memiliki kontribusi pada program bertema peduli keagamaan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Secara tidak langsung para investor I-Hajj Syariah Fund juga telah berkontribusi ke masyarakat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler