Ambang Batas Presiden Terpenuhi, Anies Meluncur ke Persaingan Pilpres
Anies mendapatkan dukungan dari Nasdem, Demokrat, dan PKS.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memantabkan langkah untuk maju sebagai bakal calon presiden. Kepastian itu terjadi setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara resmi memberikan dukungan Anies.
Dengan dukungan PKS, berarti sudah ada tiga partai yang menyokong mantan rektor Paramadina itu. Sebelumnya Nasdem dan Demokrat telah terlebih dulu menyatakan dukungan secara resmi. Jika ketiganya bergabung, maka secara total telah memenuhi ambang batas presidential treshold.
Sesuai dengan aturan, ambang batas presiden atau presidential threshold (PT) dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 adalah sebesar 20 persen kursi parlemen atau 25 persen suara sah nasional
Sementara berdasarkan hitung-hitungan kursi di DPR, Nasdem sudah memiliki 59 atau 10,26 persen dari total 575 anggota DPR RI. Kemudian PKS sebanyak 50 kursi (8,7 persen) dan Demokrat 54 kursi (9,4 persen). Bila ditotal ketiga partai itu sudah 28,36 persen kursi di DPR.
"Sebagaimana yang ditunjukkan dalam tim kecil koalisi partai-partai pendukung Anies Rasyid Baswedan, PKS konsisten menjadi bagian dari partai-partao pengusung Anies Rasyid Baswedan tersebut di Pilpres 2024. Sehingga koalisi ini memenuhi presidential threshold 20 persen," ujar Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohamad Sohibul Iman di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (30/1).
PKS, kata ia, akan menyampaikan deklarasi dukungan secara resmi kepada Anies dalam rapat kerja nasional (Rakernas) PKS pada 24 Februari 2023. Rakernas tersebut akan digelar bersamaan dengan Rapat Majelis Syura PKS.
"Tidak tertutup kemungkinan akan terjadi percepatan sesuai dinamika politik yang berkembang, terutama setelah Ketua Majelis Syura PKS dan Presiden PKS kembali ke tanah air pada 3 Februari 2023," ujar Sohibul.
Anies sendiri telah memenuhi tiga kriteria yang dihasilkan oleh Majelis Syura PKS pada Agustus 2022. Pertama, Anies dipandang sebagai simbol perubahan yang dapat membawa masa depan Indonesia lebih baik.
Kedua, Anies merupakan sosok yang religius. Namun di sisi lain, mantan gubernur DKI Jakarta itu merupakan sosok nasionalis yang telah terbukti rekam jejak dan komitmennya untuk bangsa.
"Ketiga, tentu saja adalah dia memiliki elektabilitas yang menungkinkan dia menang. Kami tidak memiliki istilah memiliki elektabilitas survei tertinggi, karena dinamika hari ini tentu berbeda dengan dinamika pada saat 14 Februari 2024," ujar Sohibul.
Ketua dari tim Anies Baswedan, Sudirman Said bersyukur telah resminya PKS yang secara resmi menyatakan sikapnya. Koalisi yang terdiri Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS disebutnya sudah siap untuk mengusung Anies sebagai capres pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Karena pada hari ini Pak Anies adalah bakal calon presiden yang pertama kali mendapatkan dukungan resmi dalam jumlah yang cukup. Ini artinya bahtera perjuangan Koalisi Perubahan segera bersiap untuk berlayar menempuh berbagai tantangan," ujar Sudirman.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya mengapresiasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang telah menyatakan secara resmi mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres). Sikap tersebut merupakan wujud komitmen bersama Partai Nasdem dan PKS untuk menghadirkan poros alternatif.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada PKS. Tentu kami ketiga partai ini intinya adalah ingin memberikan sebuah poros alternatif, harapan publik," ujar Riefky di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (30/1).
Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS memiliki niat untuk mengusung sosok capres yang diinginkan publik. Sosok tersebut dinilainya ada dalam diri Anies yang dinilainya dapat membawa perubahan dan perbaikan.
"Niat baik kami adalah rekonsiliasi untuk dapat memperjuangkan seorang tokoh, seorang tokoh, hak untuk dipilih, dan tentunya kepada masyarakat Indonesia juga hak untuk memilih," ujar Riefky.
Pekerja rumah ke depan bagi tim Anies adalah memantabkan dukungan secara bersama-sama, membuat sekber, hingga mendaftar ke komisi pemilihan umum.