93 Orang Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Masjid di Markas Polisi Pakistan
57 orang terluka masih dirawat di rumah sakit, 10 di antaranya dalam kondisi kritis
REPUBLIKA.CO.ID., ISLAMABAD -- Korban tewas akibat serangan bom bunuh diri pada Senin (30/1/2023) kemarin di sebuah masjid di dalam markas polisi di kota Peshawar, Pakistan utara, bertambah menjadi 93 orang, setelah 26 mayat lagi ditemukan di antara puing-puing, kata seorang pejabat.
Shafi Ullah, wakil komisaris Peshawar, ibu kota provinsi Khyber Pakhtunkhwa, membenarkan jumlah korban dan mengatakan kepada wartawan bahwa 57 orang yang terluka masih dirawat di rumah sakit, 10 di antaranya dalam kondisi kritis.
Sebelumnya, juru bicara Rumah Sakit Lady Reading di Peshawar, Muhammad Asim, mengatakan kepada Anadolu Agency, bahwa jumlah korban sudah mencapai 83 orang. Hampir 100 orang yang terluka telah dipulangkan dari rumah sakit, tambah dia.
Pada Senin, seorang tersangka pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya saat shalat Dzuhur di masjid di dalam kantor polisi di Peshawar.
Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), sebuah kelompok terlarang, membantah melakukan serangan tersebut dalam pernyataan yang diposting di website mereka.
Menurut kepala polisi kota Muhammad Ijaz Khan, serangan itu adalah bom bunuh diri saat polisi mengamankan kepala pelaku dari tempat itu.
Beberapa orang terhampar di bawah puing-puing setelah sebagian besar bangunan masjid runtuh, sehingga operasi penyelamatan berlanjut sepanjang malam.
Beberapa korban tewas di antaranya termasuk perwira polisi senior dan guru agama.
Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengatakan kepada saluran lokal Geo TV bahwa tersangka berdiri di barisan depan masjid dan meledakkan dirinya segera setelah salat dimulai.
"Begitu imam mulai sholat, ada ledakan yang memekakkan telinga, yang melemparkan saya ke udara dan menghempaskan saya," kata Mohammad Mushtaq, seorang petugas polisi yang terluka dalam ledakan itu, kepada wartawan di rumah sakit.
Di negara tetangga Afghanistan, pemerintahan Taliban mengutuk pengeboman itu, menyebutnya "bertentangan dengan ajaran Islam."
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Taliban Afghanistan juga menyampaikan simpati kepada keluarga korban yang meninggal dan terluka.
Sementara itu, pemerintah Khyber Pakhtunkhwa mengumumkan hari berkabung di seluruh provinsi pada Selasa.
Bendera Pakistan akan berkibar setengah tiang di seluruh Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Empat militan tewas dalam operasi gabungan berbasis intelijen oleh pasukan keamanan dan polisi terhadap para teroris di distrik Swabi dan Dera Ismail Khan di provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Menurut polisi, operasi gabungan itu dilakukan setelah Departemen Penanggulangan Terorisme (CTD), polisi, dan badan intelijen menerima informasi tentang keberadaan militan di desa Hind di Swabi pada Senin.
Gerilyawan menembaki pasukan keamanan dan polisi, tetapi dua dari mereka meledakkan diri, sementara yang ketiga menyerah, kata mereka, menambahkan bahwa dua petugas polisi juga terluka selama operasi itu.
Secara terpisah, dua gerilyawan tewas di distrik Dera Ismail Khan saat berhadapan dengan pasukan keamanan di daerah Loni pada Senin.
Sebuah operasi pencarian dilakukan di daerah tersebut berdasarkan informasi tentang keberadaan teroris, lapor harian lokal Dawn mengutip sebuah sumber, yang juga mengatakan sejumlah besar senjata juga ditemukan dari para teroris yang terbunuh.