Makan Tiga Butir Telur dalam Sepekan, Ini Manfaatnya Bagi Kesehatan Jantung-Pembuluh Darah

Penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Flickr
Telur rebus (Ilustrasi). Mengonsumsi tiga butir telur dalam sepekan tampak bagus untuk menunjang kesehatan kardiovaskular.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit kardiovaskular (CVD) merupakan penyakit yang berhubungan dengan jantung atau pembuluh darah. Di Inggris, CVD menjadi salah satu penyebab utama kematian dengan jantung koroner dan strok.

Di Indonesia, penyakit jantung juga menjadi penyebab kematian tertinggi berdasarkan data Global Burden of Disease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019. Sementara data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukkan tren peningkatan penyakit jantung, yakni 0,5 persen pada 2013 menjadi 1,5 persen pada 2018.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pencegahan CVD sejak dini. Risiko CVD dapat diturunkan dengan menjalani gaya hidup sehat. Biasanya, CVD terkait dengan penumpukan timbunan lemak di dalam arteri yang dikenal sebagai aterosklerosis serta pembekuan darah.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients mengungkapkan mengonsumsi antara satu hingga tiga butir telur dalam sepekan bisa melindungi Anda dari CVD. Para responden yang terdiri dari 3.042 pria dan wanita dari Athena, Yunani, mengisi survei tentang jumlah telur yang mereka konsumsi per pekan, baik secara keseluruhan maupun sebagai bagian dari resep masakan.

Dilansir Express, Rabu (1/2/2023), 10 tahun kemudian peneliti melakukan evaluasi dan menemukan 317 dari responden mengalami CVD pada waktu itu. Mereka yang makan satu atau lebih sedikit telur sepekan, memiliki risiko insidensi CVD sebesar 18 persen.

Sementara itu, mereka yang makan satu hingga empat telur sepekan, risikonya turun menjadi sembilan persen. Terlebih, mereka yang makan empat sampai tujuh telur sepekan memiliki risiko insidensi delapan persen.

Peserta yang makan satu sampai tiga telur sepekan memiliki risiko 60 persen lebih rendah terkena CVD dan mereka yang makan empat sampai tujuh memiliki risiko 75 persen lebih rendah. Namun, jika mempertimbangkan potensi asupan asam lemak jenuh (SFA), disimpulkan makan satu hingga tiga butir telur sepekan lebih aman.

"Dalam kasus konsumsi SFA yang lebih tinggi, hanya satu hingga tiga butir telur sepekan tampaknya melindungi dari CVD," tulis penelitian.

Baca Juga


Di sisi lain, penulis penelitian mengakui wacana soal telur bisa menjadi kontroversial. Telur tetap menjadi salah satu makanan paling "kontroversial" karena asam lemak jenuhnya (3 g/100 g) dan kandungan kolesterol (370mg/100g) bersama dengan komposisinya yang kaya akan protein berkualitas tinggi, zat besi, vitamin yang larut dalam lemak, mineral, dan karotenoid.

Peneliti mengingatkan agar konsumsi telur diimbangi dengan diet sehat untuk mendapatkan manfaatnya. Meskipun penelitian menunjukkan telur bisa berperan melindungi diri dari CVD, konsumsi telur bisa memengaruhi pola diet sehat.

"Hal ini sejalan dengan temuan dari studi kohort di Italia yang menemukan efek yang memberatkan dari peningkatan konsumsi telur terutama dipengaruhi oleh asupan kolesterol makanan secara keseluruhan," jelas peneliti.

Studi tersebut menyimpulkan jumlah konsumsi dua hingga empat butir telur sepekan adalah rekomendasi terkini dari sebagian besar badan kesehatan dan pedoman internasional. Temuan tersebut tampaknya secara keseluruhan sejalan dengan rekomendasi ini.

"Selain itu, penelitian kami sejalan dengan literatur terbaru yang menunjukkan peningkatan batas ini pada populasi orang dewasa yang mengikuti pola diet nabati dengan kandungan asam lemak jenuh rendah," ujar peneliti.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler