Rusunawa Margasatwa Dipastikan Dibangun pada 2023, Selesai 2024

Tiga tower Rusunawa Margasatwa untuk warga terdampak normalisasi Kali Ciliwung.

Republika/Eva Rianti
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Sarjoko usai menghadiri rapat kerja Komisi D DPRD DKI Jakarta, Senin (1/2/2023).
Rep: Eva Rianti Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan akan membangun Rusunawa Margasatwa di Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada 2023 sebagai salah satu hunian bagi warga terdampak normalisasi Kali Ciliwung. Saat ini, proses pembangunannya dalam tahap lelang dan ditargetkan rampung pada 2024.

"Iya jadi (dibangun pada tahun ini), setidaknya kita memberikan layanan alternatif hunian untuk warga Jakarta Selatan, termasuk untuk memberi alternatif hunian warga terdampak Ciliwung," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP),
Sarjoko usai rapat kerja dengan Komisi D DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Rabu (1/2/2023).

Sebagian warga terdampak normalisasi Kali Ciliwung saat ini diketahui ditampung di Rusunawa Pasar Rumput, Jakarta Selatan. Berdasarkan penuturan Sarjoko, dari sekitar 1.984 unit yang terdampak, 40 persennya warga nanti menempati rusunawa tersebut.

Kemudian di Rusunawa Pengadegan, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan terdapat satu tower yang diperuntukkan bagi warga terprogram berjumlah sekitar 90 unit. Saat ini tercatat jumlah warga terdampak normalisasi Kali Ciliwung di rusunawa tersebut sebanyak 24 unit.

"Yang akan kita siapkan bangunan baru ini (Rusunawa Margasatwa) adalah kalau enggak salah 734 unit. Tahun ini baru kita siapkan lelangnya, target selesai 2024," ujarnya.

DPRKP DKI Jakarta menyediakan dana dalam APBD DKI 2023 sekitar Rp 375 miliar untuk proyek Rusunawa Margasatwa. Anggaran proyek pembangunan Rusunawa Margasatwa berasal dari APBD tahun 2023 dan 2024 atau multiyear.

Rencananya, rusunawa yang dibangun persis di dekat Taman Margasatwa Ragunan tersebut terdiri tiga tower. Rusun tersebut memang sejak awal direncanakan untuk menampung warga bantaran sungai yang terkena proyek normalisasi dalam program penanganan banjir di Jakarta.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler