Naskah Khutbah Jumat: Mulianya Muslim yang Berilmu

Islam adalah agama yang memuliakan orang berilmu.

Republika/Putra M. Akbar
Warga membaca buku di Perpustakaan Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/1/2033). Perpustakaan yang memiliki koleksi 60.000 eksemplar buku dengan 35.000 judul tersebut diharapkan dapat meningkatkan literasi dan minat baca warga. Naskah Khutbah Jumat: Mulianya Muslim yang Berilmu
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Athiful KhoiriAthiful Khoiri Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Depok, Sleman

Baca Juga


Naskah Khutbah Jumat: Mulianya Muslim yang Berilmu

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Saudaraku, kaum muslimin yang berbahagia

Alhamdulillah. Dalam kesempatan yang mulia ini, mari senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt. di setiap waktu dan situasi yang kita miliki. “Maha Pemurah Allah! Yang mengajarkan Al-Qur’an. Dia menciptakan manusia. Dia mengajarkan kepadanya berbicara.” (QS. Ar-Rahman/55: 1-4)

Shalawat dan salam atas Nabi teladan sepanjang zaman, yang menegaskan bahwa, “Siapa yang menghendaki kebaikan dunia, hendaklah dengan ilmu; siapa yang menghendaki kebaikan akhirat, hendaklah dengan ilmu; siapa yang menghendaki kebaikan keduanya hendaklah dengan ilmu.” (Riwayat Thabarani).

Saudaraku, kaum muslimin yang berbahagia

Syahdan, pada suatu malam Rasulullah saw. datang ke masjid. Kemudian beliau melihat Iblis berdiri di depan pintu. Rasulullah menegurnya seraya mengatakan, “Hai Iblis, apa yang kamu perbuat?” Iblis segera menjawab, “Ya Rasulullah, aku hendak masuk ke masjid itu untuk menggoda orang yang shalat, tetapi aku takut karena di dekatnya ada orang tidur.” Nabi saw. pun kemudian bertanya, “Mengapa kamu tidak takut kepada orang yang sedang shalat, padahal ia sedang berdialog dengan Tuhannya? Mengapa justru kamu takut terhadap orang yang sedang tidur? Bukankah ia dalam keadaan lalai?” Iblis lantas menjawab, “Ya Rasulullah, orang yang shalat itu orang bodoh, sehingga mudah bagiku untuk mengganggunya. Tetapi yang tidur itu orang berilmu. Kalau pun aku berhasil merusak shalat orang bodoh itu, lalu orang yang berilmu terbangun, niscaya ia akan segera membetulkan shalat orang bodoh itu!” Kemudian Nabi saw. bersabda, “Tidurnya orang alim itu lebih baik daripada ibadahnya orang bodoh.”

 

Saudaraku, kaum muslimin yang berbahagia

Menuntut ilmu merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mewujudkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Islam menekankan pemeluknya agar giat dalam menuntut ilmu.

Para pendahulu kita, tidak pernah lelah dalam meningkatkan wawasan pengetahuannya sampai akhir hayat. Mereka percaya dan meyakini bahwa pengetahuan senantiasa berkembang seiring dinamika zaman. Allah swt. berfirman sebagai berikut.

أَمَّنۡ هُوَ قَٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيۡلِ سَاجِدٗا وَقَآئِمٗا يَحۡذَرُ ٱلۡأٓخِرَةَ وَيَرۡجُواْ رَحۡمَةَ رَبِّهِۦۗ قُلۡ هَلۡ يَسۡتَوِي ٱلَّذِينَ يَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعۡلَمُونَۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ

Artinya: “Adakah orang yang khusyuk beribadah waktu malam, bersujud, dan berdiri memperhatikan hari akhirat, dan mengharapkan rahmat Tuhannya, sama dengan yang tidak melakukan? Katakanlah, ‘Adakah sama mereka yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui? Hanya orang-orang yang arif yang dapat menerima peringatan.’” (QS. Az-Zumar/39:9).

Islam adalah agama yang memuliakan orang berilmu. Derajat orang-orang yang berilmu lebih tinggi dibandingkan orang yang tiada berilmu. Bahkan, ayat pertama kali yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. adalah perintah untuk membaca: Iqra’!

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ

Artinya: “Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah (‘alaq). Bacalah! Dan Tuhanmu Maha Pemurah. Yang mengajarkan kepada manusia menggunakan pena. Mengajar manusia apa yang tak ia ketahui.” (QS. Al-‘Alaq/96: 1-5).

 

Saudaraku, kaum muslimin yang berbahagia

Sebagai kader dan aktivis persyarikatan, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) telah memberikan panduan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana poin-poin berikut ini. Pertama, setiap warga Muhammadiyah wajib untuk menguasai dan memiliki keunggulan dalam kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana kehidupan yang penting untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Kedua, setiap warga Muhammadiyah harus memiliki sifat-sifat ilmuwan, yaitu kritis, terbuka menerima kebenaran dari mana pun datangnya, serta senantiasa menggunakan daya nalar. Ketiga, kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan iman dan amal saleh yang menunjukkan derajat kaum muslimin dan membentuk pribadi ulul-albab.

Keempat, setiap warga Muhammadiyah dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki mempunyai kewajiban mengajarkannya kepada masyarakat luas, memberikan peringatan, memanfaatkan untuk kemaslahatan, dan mencerahkan kehidupan sebagai wujud ibadah, jihad, dan dakwah. Dan, kelima, menggairahkan dan menggembirakan gerakan mencari ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi, baik melalui pendidikan maupun kegiatan di lingkungan keluarga serta masyarakat luas sebagai sarana membangun peradaban Islam.

Dalam kegiatan ini, termasuk menyemarakkan tradisi membaca di seluruh lingkungan warga Muhammadiyah.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

Khutbah Kedua 

الحمد لله رب العالمين، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِيْنُ، اللّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

Saudaraku, kaum muslimin yang berbahagia

Dalam kesempatan ini, marilah sejenak berdoa, semoga segala kebaikan Allah perkenankan untuk kita, dan segala marabahaya dijauhkan dari kehidupan kita.

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu: permintaan terbaik, keberhasilan terbaik, ilmu pengetahun terbaik, amal kebaikan terbaik, pahala terbaik, kehidupan terbaik, serta kematian terbaik. Teguhkanlah hati kami, beratkanlah timbangan kami, wujudkanlah iman kami, angkatlah derajat kami, terimalah shalat dan ibadah kami, dan ampunilah kesalahan dan kekhilafan kami. Kami memohon kepada-Mu tempat tertinggi di surga-Mu kelak.

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu, segala sesuatu yang menghadirkan kasih sayang-Mu, segala sesuatu yang mengundang ampunan-Mu, keselamatan dari segala dosa, keberhasilan dalam meraih kebajikan, kesuksesan, dan terbebas dari siksa api neraka.

Ya Tuhan kami, jangan biarkan bagi kami, dihinggapi suatu dosa dan kesalahan, kecuali Engkau ampuni; jangan biarkan bagi kami, diliputi kesusahan dan kegundahan dalam hati kami, kecuali Engkau lapangkan; dan jangan biarkan, bagi kami, kebutuhan-kebutuhan dunia dan akhirat, kecuali Engkau penuhi, wahat Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

رَبَّنَا آتِنَا فيِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فيِ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَ تُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ. عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

sumber : https://suaramuhammadiyah.id/2023/02/02/muslim-yang-berilmu/
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler