Pendapatan Apple Tergerus karena Lockdown di China
Penjualan Apple turun 5 persen menjadi 117,2 miliar dolar AS.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pendapatan Apple diperkirakan akan terpangkas pada kuartal pertama tahun 2023. Sebelumnya pada kuartal IV 2022, penjualan dan keuntungan Apple tidak sesuai dengan ekspektasi Wall Street karena didorong penjualan iPhone yang lebih rendah.
Penjualan Apple turun 5 persen menjadi 117,2 miliar dolar AS karena penurunan penjualan di setiap kategori produk. Saat ini, Apple mencatatkan laba per saham adalah 1,88 dolar AS.
Pada tahun lalu Apple menghadapi sejumlah tantangan yang membuat Wall Street berekspektasi untuk penjualan yang lebih rendah. Tekanan utama datang dari gangguan rantai pasok ketika China menerapkan lockdown untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
Dikutip dari Reuters, CEO Apple Tim Cook mengatakan gangguan produksi berlangsung hampir di sebagian besar Desember tahun lalu. Meski demikian, proses produksi sudah kembali berjalan seperti diinginkan
"Ketika hal-hal mulai dibuka kembali pada bulan Desember (di China), kami memang melihat peningkatan lalu lintas ke toko kami dibandingkan dengan bulan November dan peningkatan permintaan saat bulan Desember tiba," kata Cook kepada Reuters.
Cook mengatakan lockdown di China menciptakan tantangan ganda bagi Apple. Penawaran dan permintaan dibatasi, dengan penjualan dari China turun lebih dari 7 persen menjadi 23,9 miliar miliar AS.
Namun Chief Financial Officer Apple Luca Maestri mengatakan, penjualan iPhone pada awal tahun ini diperkirakan akan cenderung meningkat dibandingkan dengan kuartal yang berakhir pada 31 Desember 2022.