Airlangga Harap Investasi KEK Kura-Kura Bali Capai Rp 104 T
Airlangga memperkirakan, KEK Kura-kura mampu menyerap 99 ribu tenaga kerja.
REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-kura Bali berharap agar proyek tersebut mampu mendatangkan investasi mencapai Rp 104 triliun.
"Kunjungan ini adalah untuk melihat KEK Kura-kura Bali yang sudah diputuskan pemerintah menjadi kawasan ekonomi khusus dan sedang berproses. Oleh karena itu harapannya total investasi yang bisa dicapai sekitar Rp 104 triliun dalam 30 tahun ke depan," kata Airlangga di Denpasar, Sabtu (4/2/2023).
Airlangga memperkirakan, kawasan tersebut hingga 2052 akan mampu menyerap 99 ribu tenaga kerja. Artinya untuk jangka pendek lima tahun pertama diprediksi mampu mendatangkan investasi Rp 12 triliun dan membuka 5.000 lapangan kerja.
Di lahan seluas lebih dari 500 hektare itu, Airlangga yang datang selaku Ketua Dewan Nasional KEK pada sidang Dewan Nasional KEK pada 12 Januari 2023 lalu juga berharap pembangunan ini melengkapi KEK Sanur, karena keduanya hadir sebagai penunjang pariwisata. Ia berharap dua kawasan ini, ekonomi Bali lebih berkelanjutan.
Ia juga berharap Pemprov Bali membuat rancangan pembangunan, agar pengalaman selama pandemi kemarin tidak terulang. "Jadi ada alternatif kegiatan ekonomi," ujarnya.
Airlangga menilai KEK Kura-kura Bali yang terdapat di kawasan Serangan, Denpasar Selatan, ini merupakan peluang baik untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata yang sempat tumbuh negatif dampak pandemi Covid-19. Airlangga menargetkan nantinya kawasan ini dapat menjadi wisata yang dicari wisatawan multinegara, dengan efek ganda mencapai 1,8 kali lipat. Ia mengambil contoh Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang memiliki kawasan industri dengan penyerapan investasi Rp 17 triliun dalam dalam tahun.
Presiden Direktur PT Bali Turtle Island Development (BTID) Tuti Hadiputranto menambahkan, nantinya di KEK Kura-kura Bali akan dibangun sekolah internasional, hotel, kawasan kebugaran, hingga marina sebagai lokasi kapal bersandar. Ia berharap, pemerintah terus mendukung pembangunan kawasan tersebut, sehingga sejalan dengan peta jalan Ekonomi Kerthi Bali
"Kami terus mengundang para investor untuk melakukan penanaman modal di kawasan Kura-kura Bali, khususnya investasi yang berkelanjutan, baik pada sektor pendidikan, kesehatan dan kebugaran, dan tentu saja pada sektor pariwisata termasuk marina dan resort," kata Tuti.