Beda Nasib Japto dan Hercules, Dua Petinggi Ormas yang Punya Pengaruh di Daerah

Penggeledahan rumah Japto terkait kasus dugaan gratifikasi Rita Widyasari.

ANTARA
Japto Soelistyo Soerjosoemarno (Kanan)
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Ketum Pemuda Pancasila (PP) Japto Soejosoemarno menjadi bahan pembicaraan. Hal ini setelah KPK menggeledah rumah sosok berpengaruh di dunia keormasan itu.

Baca Juga


Rumah Japto yang digeledah itu terletak di Jalan Benda Ujung No.8, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Penggeledahan terjadi pada Selasa (4/2/2024) sekitar pukul 17.00 hingga 23.00 WIB.

Penggeledahan itu disebut KPK menyangkut kasus dugaan gratifikasi eks Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari.

"Penyidik menyita 11 kendaraan bermotor roda empat, uang rupiah dan valas, dokumen, dan barang bukti elektronik lainnya," kata Anggota Tim Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dikutip pada Kamis (6/2/2025).

KPK belum mau buru-buru menyimpulkan status Japto. Namun tetap saja ini menjadi sinyal negatif buat ormas Pemuda Pancasila yang kini mulai tersaingi dengan GRIB Jaya bentukan Hercules.

Japto telah memimpin Pemuda Pancasila sejak 1981 lalu atau ketika usianya baru 32 tahun. Japto yang sekarang sudah berusia 75 tahun secara tak tergantikan memimpin Pemuda Pancasila selama 43 tahun.

 

Japto yang merupakan anak bangsawan keturunan keluarga Mangkunegaran dan merupakan anak dari Mayor Jenderal (Purn.) Ir. KPH Soetarjo Soerjosoemarno serta Dolly Zegerius, juga aktif di dalam dunia politik.

Pada Pilpres 2024, Pemuda Pancasila mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Sementara pada 2019, PP mendukung pasangan Joko Widodo-Maruf Amin.

Meski sejumlah tantangan mengadang, Japto tetap bertahan. Hanya saja belakangan ini, Japto menghadapi tantangan eksternal yang tak kalah kuat.

Kehadiran GRIB Jaya yang merupakan bentukan dari Hercules (Rosario de Marshal) menggerus pengaruh Pemuda Pancasila di berbagai daerah. Hal itu tidak dapat dipungkiri mengingat posisi GRIB Jaya yang mendukung Presiden Prabowo Subianto sejak awal. Bahkan Hercules disebut telah lama berkenalan dengan Prabowo. 

Di beberapa ruas di Jalan Jakarta pusat, terbentang spanduk Hercules dan Prabowo untuk menyambut bulan Ramadhan. Prabowo diketahui merupakan Dewan Pembina dari GRIB. 

Prabowo memang tidak memberikan jabatan khusus kepada Hercules. Tapi harus diakui pengaruh GRIB semakin menguat di sejumlah daerah.  Hal inilah yang memicu spekulasi bahwa pengaruh Pemuda Pancasila perlahan mulai terpangkas.

Seperti diketahui meski antara Japto dan Hercules sempat ditampakkan baik-baik saja, namun gejolak di bawah terasa kencang. Tidak hanya perebutan pengaruh, tapi juga anggota.

Beberapa waktu lalu, bentrokan antara Ormas GRIB dan Pemuda Pancasila di Blora viral di media sosial. Setidaknya 12 orang terluka dan insiden yang diduga bermula dari penolakan Pemuda Pancasila terhadap kehadiran markas GRIB di Blora.

Di Bandung, hampir tak lama berselang dari Blora, insiden pertikaian juga terjadi. Kantor Pemuda Pancasila di Bandung diserang. Diduga penyerang dilakukan oleh kelompok GRIB.

Mobil jenis Ertiga dengan motif dan gambar Pemuda Pancasila mengalami kerusakan berat. Seluruh kaca mobil pecah dan terdapat batu di bagian kursi tengah. Sedangkan satu mobil lainnya mengalami kerusakan yaitu di bagian kaca pecah. Di Kampar, Riau, massa GRIB dan Pemuda Pancasila nyaris bentrok terkait dengan sengketa lahan.

Dalam pidatonya pertengahan Agustus 2024 lalu, Japto menyampaikan pesan yang kuat tentang pentingnya solidaritas dan disiplin dalam organisasi.

Menurutnya, Pemuda Pancasila bukan hanya sekedar organisasi, tetapi juga wadah untuk mengembangkan karakter, memperkuat disiplin, serta membina saling hormat di antara anggotanya.

“Organisasi ini adalah tempat kita berkumpul, belajar, dan membangun disiplin serta saling menghormati. Kita harus memegang teguh nilai-nilai ini dalam setiap tindakan kita, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok,” tegas Japto dikutip dalam laman Pemuda Pancasila

Belum bisa diungkap

Penggeledahan KPK tak berhenti di rumah Japto Soejosoemarno. Rumah Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali jadi sasaran penggeledahan KPK terkait perkara Rita. Di rumah Ahmad Ali, penyidik KPK mendapati barang bukti seperti dokumen, bukti elektronik, uang rupiah dan valas, tas serta jam.

Hingga saat ini, KPK masih merahasiakan peran Japto dan Ahmad Ali dalam perkara Rita Widyasari. KPK berdalih peran kedua orang itu masih ditelusuri. "Belum bisa diungkap saat ini," ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardika.

KPK telah memeriksa sejumlah saksi dalam mengusut kasus dugaan TPPU yang menjerat Rita Widyasari. Salah satunya Direktur Utama PT Sentosa Laju Energy, Tan Paulin alias Paulin Tan, pada Kamis (29/8/2024).

Dalam kasusnya, Rita Widyasari dan tim suksesnya Khairudin kembali ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Keduanya diduga telah mencuci atau menyamarkan Rp 436 miliar yang diterima mereka terkait fee proyek, fee perizinan, dan fee pengadaan lelang barang dan jasa dari APBD selama Rita menjabat sebagai Bupati Kukar.

Penyamaran ini dilakukan keduanya dengan membelanjakan sejumlah aset dan barang menggunakan nama orang lain. Dalam mengusut kasus pencucian uang ini, tim penyidik telah menyita sejumlah aset dan barang mewah Rita yang diduga berasal dari tindak pidana korupsi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler