Turki Tetapkan Sepekan Masa Berkabung Akibat Gempa
Dalam laporan terbaru, sekitar 2.921 orang meninggal dan 15.834 lainnya luka-luka.
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pada Senin (6/2/2023), negara itu akan memperingati tujuh hari berkabung nasional setelah gempa bumi mematikan melanda beberapa provinsi selatan. Bendera setengah tiang akan dikibarkan sebagai bentuk duka cita atas bencana tersebut.
"Karena gempa bumi yang terjadi di negara kita pada 6 Februari, masa berkabung nasional diumumkan selama tujuh hari. Bendera kita akan dikibarkan setengah tiang hingga matahari terbenam pada Ahad, 12 Februari, di seluruh negara kita dan perwakilan di luar negeri,” kata Erdogan di Twitter.
Gempa berkekuatan 7,7 mengguncang Kahramanmaras dan mengguncang kuat beberapa provinsi tetangga, termasuk Gaziantep, Sanliurfa, Diyarbakir, Adana, Adiyaman, Malatya, Osmaniye, Hatay, dan Kilis pada Senin dini hari. Kemudian, pada pukul 13.24, gempa lanjutan berkekuatan 7,6 juga berpusat di Kahramanmaras melanda wilayah tersebut.
Dalam laporan terbaru, sekitar 2.921 orang meninggal dan 15.834 lainnya luka-luka di 10 provinsi Turki akibat dua gempa kuat. Kepala Presidensi Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Yunus Sezer mengatakan dikutip dari Anadolu Agency, gempa tersebut diikuti 243 gempa susulan dan 6.217 bangunan runtuh.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan, 338 ribu korban gempa ditampung di asrama, universitas, dan tempat penampungan. Sedangkan sekitar 16.400 personel tim pencarian dan penyelamatan bekerja di wilayah yang terdampak gempa.
Sejauh ini, 65 negara telah menawarkan bantuan. Manajer Umum Pengurangan Risiko AFAD Orhan Tatar mengatakan, 250 juta lira Turki dana darurat telah dikirim ke provinsi-provinsi di daerah bencana sejauh ini.