Satu Lagi Manfaat Punya Anak: Menyusui Bisa Kurangi Risiko Terkena Kanker Payudara

Menyusui tidak hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juga untuk kesehatan ibu.

Republika/Yogi Ardhi
Ibu menimang bayinya (Ilustrasi). Ibu dianjurkan untuk menyusui bayinya setidaknya 12 bulan. Menyusui juga bermanfaat untuk mencegah kanker payudara.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah perdebatan soal childfree yang memanas akibat pernyataan Youtuber Gita Savitri Devi (Gitasav), sains justru mengungkap ada banyak manfaat memiliki keturunan bagi perempuan. Childfree berarti berumah tangga tanpa mendambakan kehadiran anak.

Menurut sains, memiliki bayi dan kemudian menyusuinya bermanfaat besar bagi ibu, terutama dalam mencegah kanker payudara. Pakar laktasi sekaligus profesor dan ketua Departemen Kesehatan Masyarakat di Baptist Health Sciences University di Amerika Serikat, Briana Jegier, mengungkap bahwa menyusui bermanfaat dalam menurunkan risiko kanker payudara.

Baca Juga



"Tubuh kita sangat keren, terutama dalam hal menyusui. Menyusui dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara," kata Jegier, seperti dilansir ABC 24, Jumat (10/2/2023).

Karenanya, Jegier menganjurkan agar para ibu baru untuk menyusui bayinya setidaknya selama 12 bulan. "Jika Anda memiliki tiga anak dan masing-masing hanya menyusui selama empat bulan, Anda telah mengurangi risiko kanker payudara," kata Jegier.

Perlindungan tersebut bahkan dapat bertahan hingga 30 tahun setelah menyusui terakhir seorang ibu. Mengapa itu bisa terjadi?

Jegier menjelaskan, pada perempuan, cara kerja menyusui untuk mengurangi risiko kanker payudara adalah dengan meluruhkan jaringan payudara. Pembengkakan dan perkembangan payudara selama kehamilan dan kemudian proses menyusui sebenarnya menarik beberapa jaringan payudara. Jaringan itu mungkin rusak atau memiliki DNA yang perlu diperbaiki.

Jegier menjelaskan ASI juga mengandung sel punca. Sama seperti bayi, Anda memiliki sel-sel kecil yang bekerja dengan cara memperbaiki jaringan.

"Anda membuat sel bisa bekerja secara internal juga," ujarnya.

Di samping itu, ASI mengandung hormon. Ibu memiliki kesempatan untuk mengatur ulang dan mengubah beberapa hormon yang beredar di tubuhnya dengan menyusui.

"Hormon-hormon itu meningkat selama kehamilan, dan turun selama menyusui, memberi kita kesempatan untuk melakukan pemrograman ulang," kata Jegier.

Selain mengurangi risiko kanker payudara, Jeiger juga menyebut bahwa menyusui bisa menurunkan risiko kanker ovarium dan penyakit lainnya. Jadi, bukan hanya bayi yang mendapat manfaat dari air susu ibu.

"Proses menyusui juga memberi banyak manfaat bagi sang ibu," jelas Jegier.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler