Berbagi Makanan Jumat Berkah, Konon Juga Ditradisikan Kesultanan Ottoman Turki?

Bersedekah makanan pada Jumat merupakan amalan yang utama

Republika/ Yogi Ardhi
Petugas Yayasan Masjid Al Furqon Jaka Purwa serahkan makanan Jumat Berkah (Ilustrasi). Bersedekah makanan pada Jumat merupakan amalan yang utama
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA — Kesultanan Utsmaniyah atau Ottoman adalah salah satu kerajaan besar seperti halnya Kesultanan Romawi. Hal ini karena Kesultanan Utsmaniyah menguasai wilayah yang luas di dunia. 

Baca Juga


Di bawah pemerintahan dan kedaulatannya banyak orang hidup yang membentuk mozaik budaya, politik, dan ekonomi dari Kesultanan Utsmaniyah, mozaik yang terkenal akan keragaman dan kekayaannya.

Mengingat kekayaan peradaban, budaya, politik, dan ekonomi yang dinikmati Kesultanan Utsmaniyah, banyak informasi berharga yang masih tersembunyi dan tidak diketahui. 

Di antaranya, pada masa kejayaan Kesultanan Ustmaniyah, setiap  Jumat masjid-masjid besar di Istanbul menyediakan makan bagi seluruh masyarakat, termasuk orang-orang miskin.

"Halaman masjid-masjid besar di Istanbul digunakan setiap Jumat untuk mengadakan jamuan makan bagi orang miskin, umum, dan pengunjung kota," dikutip dari laman //turkpress//, Jumat (10/2/2023).

Sampai sekarang ini, banyak umat Islam yang juga menyediakan makan siang setelah sholat Jumat di masjid-masjid. Karena, memberikan jamuan makan pada Jumat memiliki banyak keutamaan.

Menyediakan sedekah makan siang gratis bagi jamaah shalat Jum’at yang di dalamnya ada fuqara dan masakin (orang-orang miskin) adalah amal kebaikan yang sangat dicintai Allah SWT.

Menurut Ibnu Qayyim, bersedekah di hari Jumat dianggap lebih utama dibanding hari lainnya.

“Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya ibarat sedekah pada Ramadhan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya,” kata Ibnu Qayyim.

Baca juga: Sujud Syukur dan Kekalahan Pertama yang Tewaskan Puluhan Ribu Tentara Mongol di Ain Jalut

Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Abdurrazzaq juga dinyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: 

وَلَمْ تَطْلُعِ الشَّمْسُ وَلَمْ تَغْرُبْ مِنْ يَوْمٍ أَعْظَمُ مِنْ يَوْمِ اْلُجُمُعَةِ وَالصَّدَقَةُ فِيْهِ أَعْظَمُ مِنْ سَائِرِ اْلاَيَّامِ

“Dan tidak ada matahari yang terbit dan terbenam pada suatu hari yang lebih utama dibanding hari Jumat. Bersedekan pada hari Jumat lebih besar pahalanya daripada semua hari lainnya.”

Dalam kitab Al-Umm, Imam Syafii juga menyebutkan salah satu riwayat mengenai keutamaan bersedekah di hari Jumat.

بَلَغَنَا عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى أَنَّ رَسُولَ اللهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَإِنِّي أُبَلَّغُ وَأَسْمَعُ قَالَ وَيُضَعَّفُ فِيهِ الصَّدَقَةُ

“Telah sampai kepadaku dari Abdillah bin Abi Aufa bahwa Rasulullah bersabda, “Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari Jumat sesungguhnya shalawat itu tersampaikan dan aku dengar. Nabi bersabda, “Dan di hari Jumat pahala bersedekah dilipatgandakan.”   

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler