Ketika Bohong Orang Sering 'Katakan' Ini, Perhatikan Lawan Bicara Anda

Terapis dan pengacara membagikan beberapa isyarat verbal tanda orang berbohong.

www.freepik.com
Isyarat verbal yang sering ditunjukkan orang sedang berbohong. (ilustrasi)
Rep: Shelbi Asrianti Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada titik tertentu dalam hidup, seseorang mungkin pernah dibohongi, baik itu kebohongan sepele untuk menjaga perasaan maupun dusta besar. Jika ingin membuat diri tidak terlalu rentan terhadap kebohongan, bisa dengan mencermati isyarat verbal dari lawan bicara.

Baca Juga


Sejumlah terapis dan pengacara membagikan beberapa isyarat verbal yang dapat menjadi tanda bahwa seseorang kemungkinan besar sedang berbohong. Berikut lima isyarat verbal yang perlu diwaspadai, dikutip dari laman Best Life Online, Ahad (12/2/2023).

1. Mempertanyakan pertanyaan

Saat curiga seseorang berbohong, coba kejutkan dia dengan pertanyaan tak terduga. Jika benar orang itu berbohong, kemungkinan besar dia akan mempertanyakan kembali pertanyaan yang kita ajukan, sebab butuh waktu lebih untuk berpikir sehingga perlu mengulur-ulur waktu.

Hal itu disampaikan oleh pengacara di Stallard & Bellof, Carolyn Bellof. "Seseorang yang akan berbohong mungkin akan berpura-pura tidak mengerti pertanyaannya, ragu dan meminta Anda untuk mengulangi pertanyaannya," ujar Brllof.  Opsi lain, orang itu bisa saja menghindari untuk menjawab pertanyaan sama sekali karena kebanyakan orang merasa tidak nyaman untuk langsung berbohong.

2. Bertele-tele

Menjawab dengan bertele-tele, terlalu banyak informasi, banyak detail, dan cara bicara tergagap, juga bisa menandakan kebohongan. Terapis di Suffolk Family Therapy, Jackie Martinez, menyampaikan reaksi demikian lebih mungkin terjadi jika orang yang berbohong dibuat lengah.

"Ketika seseorang berbohong, dia merasa perlu memberikan kompensasi yang berlebihan untuk memastikan bahwa orang yang dibohongi menangkap apa yang dibualkan dan/atau menutupi apa pun yang ingin disembunyikan," kata Martinez.

3. Bicara dengan keras dan cepat

Martinez melanjutkan, bicara dengan keras dan cepat juga dapat menjadi tanda kebohongan. Dengan pengalamannya bertahun-tahun menjadi terapis, Martinez memperhatikan bahwa banyak orang yang berbohong akan bicara dengan lebih keras dan lebih cepat.

"Hal itu untuk memastikan mereka mengeluarkan cerita secepat dan semeyakinkan mungkin, tanpa memberi waktu bagi orang lain sedikit pun untuk menyela, memberi umpan balik, atau bertanya," kata Martinez. Jika orang lain mengklarifikasi tentang sesuatu, Martinez mencatat bahwa pembohong mungkin menjadi defensif atau semakin meninggikan suaranya.

4. Menggunakan banyak kata pengisi jeda berlebihan

Pengacara Andrew Pickett dari Andrew Pickett Law menyoroti bahwa pemakaian kata-kata pengisi jeda secara berlebihan bisa jadi tanda kebohongan. Contoh kata pengisi jeda seperti 'uh' dan 'mmm', atau penggunaan bahasa nonspesifik lainnya.

"Saat seseorang mengatakan yang sebenarnya, ucapannya cenderung lebih langsung dan spesifik. Ini karena mereka memahami dengan jelas apa yang mereka katakan dan dapat mengungkapkannya dengan percaya diri," kata Pickett.

5. Cerita yang tidak konsisten

Isyarat verbal terbesar bahwa seseorang berbohong adalah cerita yang tidak sesuai dan tidak konsisten. Pengacara dan mitra pengelola di Gadsby Wicks, Gillian Gadsby, meyakini itu. Karena itu, dia selalu mengajukan pertanyaan yang sama dalam beberapa cara berbeda selama menjalankan tugasnya.

Cara itu dipakai untuk memastikan semua cerita yang disampaikan sesuai meski ditanyakan berkali-kali, serta tidak ada lubang dalam cerita. "Begitu saya mulai melihat kebohongan, atau cerita berlebihan dan membingungkan, saya menggali ke area itu dan mencari tahu dasarnya," kata Gadsby.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler