Operasi Pasar Komoditas Beras akan Digelar di Indramayu

Kegiatan Operasi Pasar rencananya dilakukan di Pasar Baru Indramayu.

Republika/Lilis Sri Handayani
Warga memilih beras di kios beras yang ada di Pasar Mambo, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (23/1/2023).
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, Jawa Barat, berkoordinasi dengan Bulog, menyiapkan Operasi Pasar komoditas beras. Operasi Pasar ini merupakan salah satu upaya untuk menstabilkan harga beras di pasaran.


Menurut Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Indramayu Iing Kuswara, Operasi Pasar komoditas beras itu akan dilaksanakan pada Senin (13/2/2023). “Operasi pasar akan kita lakukan besok (Senin) di Pasar Baru Indramayu,” kata Iing, Ahad (12/2/2023).

Operasi Pasar komoditas beras itu dilakukan bekerja sama dengan Bulog Indramayu, melibatkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), serta Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Indramayu.

Pelaksanaan Operasi Pasar itu disebut merupakan hasil kesepakatan dalam rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Indramayu, yang digelar Jumat (10/2/2023). Rapat koordinasi yang dipimpin Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Rinto Waluyo itu dilakukan untuk menyikapi kenaikan harga beras yang terjadi belakangan ini.

“Kenaikan harga beras di Kabupaten Indramayu dikarenakan panen diperkirakan baru akan dimulai pada Maret dan panen raya akan dimulai pada pertengahan Maret,” kata Rinto.

Pemkab Indramayu mendorong Bulog untuk mendistribusikan beras melalui Operasi Pasar. Selain memastikan ketersediaan beras, Operasi Pasar tersebut diharapkan dapat ikut menstabilkan harga beras di pasaran. 

Pimpinan Bulog Cabang Indramayu Dandy Arianto menilai, salah satu faktor kenaikan harga beras di Kabupaten Indramayu dipengaruhi kondisi di luar daerah. Menurut dia, beras dari petani lokal yang dijual ke pasar wilayah Indramayu tidak berimbang dengan yang dijual ke luar daerah.

“Kenaikan harga beras di Kabupaten Indramayu ini faktornya bukan dari dalam Indramayu sendiri, tetapi karena harga beras di luar Indramayu mengalami kenaikan,” kata Dandy.

Dandy pun menyoroti sejumlah hal yang dinilainya dapat memengaruhi produksi beras ke depan. “Seperti cetak sawah yang kurang, kawasan industri yang melibas sawah, dan sebagainya. Tentunya terjadi ketidakseimbangan suplai yang diterima,” kata Dandy.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler