Perekonomian Jepang Tumbuh pada Kuartal Terakhir Tahun Lalu

Di kuartal terakhir 2022 ekonomi Jepang tumbuh 0,2 persen dari kuartal sebelumnya.

AP Photo/Koji Sasahara
Warga berjalan di pusat Kota Tokyo (ilustrasi). Data pemerintah Jepang menunjukkan perekonomian Negeri Sakur pada Oktober sampai Desember 2022 tumbuh pada laju tahunan 0,6 persen. Jepang berhasil mendorong pertumbuhan setelah mengalami perlambatan.
Rep: Lintar Satria Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Data pemerintah Jepang menunjukkan perekonomian Negeri Sakura pada Oktober sampai Desember 2022, tumbuh pada laju tahunan 0,6 persen. Jepang berhasil mendorong pertumbuhan setelah mengalami perlambatan.

Baca Juga


Perekonomian terbesar ketiga di dunia itu kesulitan dengan peraturan pembatasan sosial Covid-19, kelangkaan suku cadang impor dari Cina dan kenaikan harga energi yang memperburuk tekanan inflasi dan perang di Ukraina. Tapi langkah melonggarkan peraturan Covid-19 dari luar dan dalam negeri membantu pemulihan di sektor pariwisata dan aktivitas ekonomi lainnya.

Pada Senin (13/2/2023) kantor Kabinet melaporkan di kuartal terakhir 2022 ekonomi Jepang tumbuh 0,2 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Dari April sampai Juni, ekonomi Jepang tumbuh 1,1 persen tapi mengalami kontraksi 0,3 persen di Juli sampai September.

Permintaan konsumen rumah tangga dan pengeluaran pemerintah tumbuh di kuartal terakhir tahun lalu. Data pemerintah menunjukkan ekspor tumbuh tapi impor turun. Angka ini mengindikasi ekonomi Jepang mengalami rebound secara bertahap.

Pada bulan Oktober lalu, Jepang melonggarkan peraturan Covid-19 untuk perjalanan dalam negeri. Optimisme untuk hidup kembali normal juga semakin meningkat.

Kenaikan upah datang terlambat meski baru-baru ini muncul tanda inflasi tumbuh di Jepang yang rawan deflasi. "Jepang mengalami pertumbuhan sedang, kuatnya ekspor mencerminkan tekanan pada pasokan pada barang berkaitan dengan otomotif mereda dan bergerak menuju pemulihan persediaan di luar negeri," kata ekonom senior SuMi TRUST Hiroyuki Ueno, Selasa (14/2/2023).

Ia mencatat sektor jasa didorong dari meningkatnya pariwisata domestik.  Pelemahan yen cenderung membantu pertumbuhan, sebab menaikan pendapatan eksportir Jepang dari luar negeri ketika mereka menukar pendapatannya dengan yen. Menurut Ueno, meski pelemahan yen agak berbalik di kuartal terakhir, tapi tidak terlalu merugikan perekonomian Jepang.

Tahun lalu yen merosot 150 yen per satu dolar AS. Tapi kini mulai naik menjadi 130 yen per satu dolar. Stabilnya inflasi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa diperkirakan inflasi juga akan mereda di Jepang.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler