Berat Badan Mudah Naik pada Usia 50-an, 2 Hal Ini Jadi Alasannya
Ada 2 alasan utama yang membuat berat badan lebih mudah bertambah di usia 50 tahun.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mungkin merasa berat badan lebih mudah naik setelah memasuki usia 50 tahun. Namun, bukan berarti tak ada jalan untuk bisa mempertahankan berat badan yang sehat di usia yang tak lagi muda.
Dokter spesialis penurunan berat badan dari Boston University Medical Center, Caroline Apovian MD, mengatakan ada dua alasan utama yang membuat berat badan lebih mudah bertambah di usia 50 tahun ke atas. Kedua alasan tersebut adalah penurunan aktivitas fisik dan juga massa otot.
Di samping kedua alasan utama tersebut, dr Apovian mengungkapkan ada beberapa faktor lain yang turut mempermudah kenaikan berat badan di rentang usia tersebut. Sebagian dari faktor tersebut adalah perubahan metabolisme dan kesulitan untuk tidur di malam hari.
Kabar baiknya, ada beberapa trik sederhana yang bisa membantu mencegah serta mengatasi masalah kelebihan berat badan dan penumpukan lemak di usia 50 tahun ke atas. Berikut ini adalah tiga trik di antaranya, seperti dilansir Eat This Not That, Selasa (14/2/2023):
1. Mulai dengan aktivitas minim impact
Orang-orang berusia 50 tahun ke atas lebih dianjurkan untuk melakukan olahraga dengan impact yang rendah. Beberapa contohnya adalah berjalan kaki, berenang, bersepeda, mendayung, taichi, dan yoga.
"Ini cara yang baik untuk menurunkan berat badan seiring waktu," ujar personal trainer Tyler Read.
Selain dapat membantu menjaga berat badan, aktivitas seperti ini juga bisa membawa beberapa manfaat lain bila dilakukan secara rutin. Menurut WebMD, beberapa manfaat tersebut adalah meningkatkan peredaran darah, menurunkan risiko jatuh dan cedera, mencegah penurunan massa otot, dan memperbaiki kualitas hidup.
2. Latihan ketahanan
Dalam hal menghilangkan lemak berlebih, latihan ketahanan dapat menjadi pilihan yang baik. Jenis latihan seperti ini bisa membantu mengurangi lemak visceral atau lemak perut hingga meningkatkan kontrol gerakan tubuh, menurut studi dalam jurnal Current Sports Medicine Reports.
3. Pola makan sehat
Saat ini ada beragam jenis pengaturan pola makan atau diet yang sehat dan seimbang. Beberapa contohnya adalah diet Mediterania dan diet DASH. Coba pilih salah satu pengaturan pola makan yang terbukti menyehatkan dan dirasa cocok dengan kondisi diri sendiri. Bila ingin mencapai penurunan berat badan, jangan lupa untuk menerapkan defisit kalori.
"Menjalani rencana diet yang membantu Anda menjaga atau melakukan defisit kalori adalah dua faktor terbesar dalam kesuksesan penurunan berat badan," ujar Read.