Usai Spin Off, Prudential Syariah Mantap Perluas Pangsa Pasar

Prudential Syariah berharap pangsa pasar meningkat setelah kerja sama dengan NU.

Republika/Prayogi.
(dari kiri) Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir, Presiden Direktur Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar dan Presiden Direktur Prudential Indonesia Michellina L. Triwardhany usai Penandatanganan MoU Kerja Sama di Jakarta, Selasa (31/1/2023). Kolaborasi antara industri asuransi jiwa dan industri farmasi ini bertujuan untuk mendukung kemajuan sektor kesehatan di Indonesia. Kemitraan ini juga merupakan salah satu perwujudan komitmen Prudential Indonesia dan Prudential Syariah dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera sekaligus mendukung peningkatan ekosistem digital di bidang kesehatan.
Rep: Retno Wulandhari Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Prudential Syariah semakin mantap melangkah setelah resmi terpisah dari induk usaha pada April 2022 lalu. Perusahaan pun bersiap untuk memperluas pangsa pasar pada tahun ini.

Chief Financial Officer Prudential Syariah Paul Setio Kartono mengatakan sampai kuartal III 2022, pangsa pasar Prudential Syariah telah mencapai sekitar 28-29 persen. "Setelah spin off kita berusaha meningkatkan pangsa pasar," kata Paul di acara workshop media, Kamis (16/2/2023).

Paul optimistis spin off akan membuka peluang yang lebih besar untuk memperluas pangsa pasar. Menurutnya, Prudential Syariah sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk menangkap peluang tersebut.

Salah satunya, perusahaan bekerja sama dengan organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama. Dengan kerja sama itu, Paul berharap pangsa pasar Prudential Syariah meningkat karena jumlah anggota NU mencapai 150 juta.

Selain itu, lanjut Paul, Prudential Syariah juga akan menambah ragam produk baru mulai dari produk tradisional dan Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (Paydi). Produk-produk ini akan disesuaikan dengan segmen yang dibutuhkan masyarakat.

"Kita sediakan produk untuk segala macam kebutuhan dan segala macam pangsa pasar seperti niche market, affluent market, hingga high net worth market," terang Paul.

Sejalan dengan itu, Prudential Syariah juga gencar melakukan kegiatan-kegiatan literasi. Menurut Paul, literasi keuangan syariah yang rendah khususnya di industri asuransi syariah menjadi salah satu tantangan yang harus diatasi untuk meningkatkan pangsa pasar.

Paul optimistis tahun ini industri asuransi syariah masih akan mampu tumbuh positif meski di tengah tekanan resesi global. Ia melihat kebutuhan akan asuransi mulai meningkat pascaCovid.

"Bagaimanapun juga kita harus hati-hati. Tapi di sisi lain, pascaCovid kebutuhan orang akan asuransi semakin besar," ujar Paul.


Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler