DFSK Sulap Mobil Listriknya Jadi Ambulans

Biaya operasional yang dibutuhkan sehari-hari murah.

DFSK
DFSK Gelora E menjadi mobil ambulans.
Red: Firkah fansuri

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Merek otomotif asal Cina DFSK memperkenalkan mobil listriknya yang bisa difungsikan sebagai mobil ambulans. Hal itu dilakukan DFSK dengan menghadirkan ambulans listrik pertama berbasis DFSK Gelora E di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023.

Baca Juga


 

Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi mengatakan ambulans berbasis DFSK Gelora E tersebut menunjukan bagaimana kendaraan-kendaraan yang ditawarkan oleh DFSK memiliki kemampuan untuk menjadi solusi beragam kebutuhan mobilitas yang ada di masyarakat dan ramah lingkungan. "DFSK memiliki semangat untuk melayani konsumen di Indonesia dengan menyediakan kendaraan-kendaraan yang menjadi kebutuhan beragam mobilitas yang aman, nyaman, dan berkualitas,” kata Achmad dalam keterangannya, Sabtu (18/2/2023). 

 

Ambulans DFSK Gelora E ini, kata dia, menjadi contoh bagaimana DFSK menghadirkan solusi cerdas yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan medis dan menawarkan semangat berkelanjutan. Pengembangan DFSK Gelora E Ambulans ini dilakukan secara khusus dengan menggandeng Cahaya Kurnia Mandiri (CKM) sebagai karoseri khusus untuk kendaraan ambulans. “Penunjukan CKM tidak terlepas dari kemampuan dan reputasinya sebagai pembuat kendaraan ambulans, serta menjaga kualitas yang ditawarkan kepada konsumen tetap terjaga,” katanya.

 

Saat ini terdapat dua ambulans yang beroperasi di Indonesia sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Dua ambulans itu yakni ambulans gawat darurat dan ambulans transportasi. “Masing-masing ambulans memiliki fungsi berbeda sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan,” ucapnya.

 

Ambulans gawat darurat, unit ini harus memiliki peralatan resusitasi, monitor diagnostik, defibrilator dan alat-alat operasi ringan. Ambulans gawat darurat juga memiliki syarat-syarat penggunaan dan mekanisme dokumentasi rutin yang harus dilakukan. “Penggunaan ambulans ini dikhususkan bagi pasien-pasien yang dalam kondisi gawat darurat,” katanya.

 

Sedangkan ambulans transportasi hanya digunakan untuk merujuk atau mengantarkan pasien, tetapi bukan dalam kondisi gawat darurat. Dalam ambulans transportasi biasanya hanya terpasang sebuah tabung oksigen sebagai alat tambahan kelengkapan.

 

Penggunaan DFSK Gelora E Ambulans dapat diterapkan sebagai kendaraan listrik kesehatan pertama di Indonesia. DFSK Gelora E sendiri didukung dengan pengisian fast charging sebanyak 20 – 80 persen hanya membutuhkan waktu 80 menit, dengan jarak tempuh berkendara hingga 300 kilometer. Sedangkan untuk pengisian reguler, DFSK Gelora E memiliki pengisian normal yang cocok untuk lingkungan listrik rumah tangga dengan rata-rata 220V 16A.

 

Biaya operasional yang dibutuhkan sehari-hari tergolong murah. Uang yang dikeluarkan untuk mengisi baterai dari 0-100 persen hanya membutuhkan biaya sekitar Rp.71.400 (dengan asumsi biaya listrik sebesar Rp. 1.700/Kwh).

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler