Agar Puting Payudara tak Luka Ketika Menyusui, Dokter: Tekniknya Harus Benar
Calon ibu harus mendapat edukasi langsung tentang teknik menyusui yang tepat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Rahmah Housniati atau yang akrab dikenal Nia Umar menyarankan para calon ibu mendapatkan edukasi langsung tentang teknik menyusui yang tepat. Hal ini penting dilakukan demi kesehatan ibu dan bayinya.
Dia mengimbau para calon ibu mencari tempat bersalin yang mendukung pemberian ASI. Tujuannya agar mendapatkan edukasi langsung tentang cara menyusui yang tepat sehingga puting pun tidak luka dan produksi ASI dapat optimal.
"Jadi, pas lagi hamil, sudah cari-cari tempat melahirkan yang tidak memisahkan bayinya. Bisa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) karena IMD itu membuat bayi menyusu dengan posisi yang baik, melekat dengan baik," kata Nia pada Jumat malam (17/2/2023).
Hari-hari pertama setelah melahirkan adalah kunci dalam menyusui, termasuk soal pelekatan yang baik supaya tidak menimbulkan rasa sakit pada payudara. "Pelekatan yang baik, tidak nyeri, tidak sakit, itu akan memastikan produksi ASI-nya juga optimal. Bukan hanya sekedar tidak sakit, tapi juga supaya produksi ASI-nya optimal," kata Nia.
Dokter spesialis anak yang juga merupakan anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Melanie Yudiana Iskandar SpA menyampaikan hal serupa. Menurut Melanie, teknik menyusui harus dimengerti sejak awal melahirkan.
Penyebab puting luka adalah karena penempatannya yang belum tepat sasaran, yaitu payudara kurang dalam masuk ke mulut bayi. "Itu harus diajari dari awal dia (bayi) lahir, ya. Pertama kali melahirkan, teknik menyusui yang benar posisi dan pelekatan itu harus bagus," kata Melanie.
Dia mengatakan, cara menyusui yang baik adalah menempatkan aerola di area palatum molle, area sekitar langit-langit mulut, bukan di area palatumdurum, area rongga mulut di belakang gigi seri dan gigi taring. Selain itu, menyusui dengan aerola juga sangat penting untuk diperhatikan agar berat badan bayi dapat tumbuh optimal.