Erick Thohir Dorong Bunga Nol Persen untuk Usaha Mikro, Pengamat: Ini yang Ditunggu

Ini langkah bijak menjaga keberlangsungan dan mendorong pertumbuhan usaha mikro.

Republika/Putra M. Akbar
Langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong pendanaan murah bagi para pelaku usaha mikro dengan pemberian bunga pinjaman nol persen mendapat apresiasi dari banyak pihak.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong pendanaan murah bagi para pelaku usaha mikro dengan pemberian bunga pinjaman nol persen mendapat apresiasi dari banyak pihak. Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan, terobosan ini menjadi kabar sangat menggembirakan bagi para pelaku usaha mikro.

Baca Juga


"Menurut saya, bagus sekali kalau bisa diwujudkan. Bunga nol persen itu yang ditunggu-tunggu, paling tidak usaha mikro dulu lah," ujar Tauhid saat dihubungi Republika di Jakarta, Senin (20/2/2023).

Dengan kebijakan tersebut, lanjut Tauhid, pelaku usaha mikro mendapatkan keringanan cicilan dalam mendapatkan bantuan pembiayaan. Tauhid menilai, hal tersebut merupakan langkah yang sangat bijak dalam menjaga keberlangsungan dan juga mendorong pertumbuhan usaha mikro.

"Sampai batas kredit berapa juta diberikan bunga nol persen sehingga terdapat keringanan untuk dapat mencicil tanpa bunga, tapi tetap pinjaman, jangan kasih gratis. Kalau gratis malah jadi bumerang," ujar Tauhid.

Tauhid mengatakan, rencana pemberian bunga nol persen sejatinya mencuat sejak lama, tapi hal ini terhalang aspek finansial dari perbankan. Saat itu, ucap Tauhid, belum seluruh perbankan menerima usulan subsidi yang diberikan pemerintah agar mau meningkatkan porsi pembiayaan bagi usaha mikro. 

Karena itu Tauhid menyebut, langkah Erick sudah sangat tepat. Sebab, bank-bank BUMN atau Himbara bisa menjadi pionir dalam memberikan bunga nol persen kepada pelaku usaha mikro. Toh, ucap Tauhid, Erick juga telah membentuk ekosistem holding ultramikro berisi BRI, Pegadaian, dan PNM yang mampu menjangkau pelaku usaha mikro di seluruh penjuru Tanah Air.

"Sebagai langkah awal, Himbara harus terlebih dahulu. Bank-bank pemerintah didorong porsi alokasinya untuk lebih banyak lagi, bahkan kalau bisa 50 persen itu untuk mikro dan UMKM," ucap Tauhid.

Tauhid berharap keberpihakan terhadap usaha mikro tidak berhenti pada dukungan dalam bentuk pembiayaan murah dan mudah. Ia menilai dukungan tersebut harus disertai dengan pembinaan, pelatihan, dan penciptaan akses pasar guna mendorong pelaku usaha naik kelas.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler